Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 01/07/2020, 06:00 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

KOMPAS.com – Batuk adalah penyakit yang mudah menyerang saat kondisi tubuh lemah.

Beberapa penyebab batuk tersebut, di antaranya bisa karena alergi, infeksi virus atau bakteri, maupun asam lambung.

Batuk yang dialami biasanya berupa batuk berdahak atau batuk kering.

Beberapa orang memerlukan obat batuk untuk mengurangi rasa gatal pada tenggorokan dan menyembuhkan gejala penyakit tersebut.

Baca juga: 9 Tanaman Herbal untuk Mengobati Asam Urat

Namun, apabila obat kimia di apotek habis atau ingin mencoba alternatif lain, para penderita sebenarnya bisa menggunakan tanaman herbal untuk mengobati batuk yang dialami.

Melansir berbagai sumber, berikut ini adalah beberapa pilihan tanaman herbal yang bisa digunakan sebagai obat batuk alami:

1. Jeruk nipis

Melansir Buku Tumbuhan Obat & Khasiratnya Seri 1 (2014) oleh Drs. H. Arief Hariana, beberapa bahan kimia yang terkandung dalam jeruk nipis, di antaranya asam sitrat sebanyak 7-7,6 persen, damar lemak, mineral, vitamin B1, sitral limonene, fellandren, lemon kamfer, geranil asetat, cadinen, dan linelin asetat.

Selain itu, jeruk nipis juga bisa mengandung vitamin C sebanyak 27 mg/100 g jeruk, kalsium sebanyak 40 mg/100 g jeruk, dan fosfor sebantak 22 mg.

Oleh karena kandungannya, jeruk nipis dilaporkan memiliki efek farmakologis berupa anti-demam, anti-inflamasi, anti-bakteri, dan mengurangi batuk.

Untuk mengobati batuk, air perasan satu buah bisa diminum begitu saja, atau bisa juga dicampur lebih dulu dengan air kelapa hijau muda.

Baca juga: Bagaimana Baiknya Konsumsi Kunyit dan Temulawak Saat Pandemi Covid-19?

2. Kunyit

Melansir Buku Tanaman Obat untuk Influenza (2004) oleh Dra. Herti Maryani & Lusi Kristiana, Apt., rimpang kunyit mengandung minyak atsiri 3-5 persen (turmeron, simen, dan artumeron), kurkumin, pati, tannin, dan damar.

Kandungan kurkumin dan minyak atsiri dalam kunyit dapat berkhasiat untuk membunuh bakteri (bakterisida) dan mengatasi perut kembung.

Selain itu, senyawa itu berkhasiat untuk mengurangi gerakan kontraksi usus sehingga dapat mencegah diare dan memperlancar pengeluaran cairan empedu.

Dalam bentuk ramuan sendiri, kunyit sering digunakan sebagai obat pereda batuk dan antikejang.

Rimpang kunyit bahkan berkhasiat sebagai obat demam, obat sesak napas, dan obat radang hidung.

Untuk mengobati batuk, kunyit bubuk bisa dikonsumsi dengan cara lebih dulu dicampur dengan susu hangat. Ramuan ini dapat diminum sebelum tidur.

Baca juga: 6 Jenis Tanaman Herbal yang Baik untuk Jaga Imunitas Saat Puasa

3. Jintan

Ilustrasi daun tanaman bangun-bangun atau daun jintan Ilustrasi daun tanaman bangun-bangun atau daun jintan

Bagian tanaman jintan yang dapat digunakan sebagai obat adalah daun dan biji.

Jintan mengandung minyak atsiri 0,2 persen (terdiri dari karbakrol, isopropil-o-kresol, fenol, sineol), dan senyawa kalium.

Daun jintan bisa dimanfaatkan sebagai ramuan untuk meredakan batuk. Tak hanya itu, tanaman herbal ini bahkan bisa untuk mengobati encok, melegakan napas yang sesak, dan sebagai karminatif.

Buah dan biji jintan juga bisa digunakan untuk meredakan batuk rejan dan menghilangkan panu.

Baca juga: 4 Cara Menghilangkan Panu dengan Obat dan Secara Alami

Untuk menjadi obat batuk, jintan perlu dicampur dengan bahan lain.

Berikut cara yang disarankan:

  • Siapkan 10 helai daun jintan, 3-5 helain daun sirih, 7 buah kapulaga, 1 jari kayu manis, 5 gelas air bersih, dan sedikit gula batu
  • Semua bahan direbus hingga air tersisa separuh
  • Tambahkan gula batu
  • Setelah dingin disaring
  • Silakan diminum setengah gelas, 3 kali sehari

4. Mengkudu

Mengkudu atau pace saai ini dikenal sebagai tanaman yang memiliki banyak khasiat.

Beberapa khasiatnya, yakni:

  • Meghilangkan hawa lembab pada tubuh
  • Mengingkatkan kekuatan tulang
  • Membersihkan darah
  • Meluruhkan kencing (diuretik)
  • Memperlancar keluarnya darah haid (emenagog)
  • Melembukan kulit
  • Membasmi cacing dalam tubuh
  • Sebagai pencahar
  • Meredakan batuk

Hampir semua tanaman mengkudu bisa digunakan sebagai obat. Namun, untuk mengobati batuk, buahnya yang bisa dipakai.

Baca juga: 4 Jenis Tanaman Herbal untuk Alternatif Atasi Perut Buncit

Buah mengkudu memiliki sifat antivirus untuk membantu menghilangkan batuk, demam, dan sakit flu.

Untuk mengobati batuk, buah mengkudu bisa dikonsumsi dengan cara dibuat jus.

Karena aromanya mungkin tak akan sedap, jus mengkudu bisa juga dikonsumsi dengan dicampur buah lain seperti nanas.

5. Pegagan

Ilustrasi PegaganKompas.com Ilustrasi Pegagan

Daun pegagan mengandung alkaloida, saponin, flavonoid, dan polifenol.

Oleh karena kandungannya tersebut, daun pegagan diyakini berkhasiat sebagai peluruh air seni, obat sariawan, obat penurun panas, penambah nafsu makan, hingga obat batuk kering.

Baca juga: 6 Jenis Tanaman Herbal untuk Cegah Infeksi Virus Corona

6. Kencur

Melansir Buku Jus Herbal (2007) oleh Ning Harmanto, rimpang kencur mengandung borneol, methyl-pcumaric acid, cinnamicacid ethtyl-ester pentadecane, cinnamic aldehyde, camphene, dan lain-lain.

Oleh karen kandungannya, kencur memiliki khasiat, antara lain untuk menghangatkan, menghilangkan rasa sakit, memudahkan pengeluaran air dan angina dari tubuh, hingga mengencerkan dahak.

Meski hanya sedikit, kencur segar mengandung antibakteri.

Selain mengatasi batuk, kencur juga punya kegunakan sebagai obat trasidional, antara lain yakni:

  • Mengatasi batuk asmatis
  • Bengkak (untuk ditempelkan)
  • Jerawat
  • Nyeri haid
  • Sakit perut saat diare (untuk ditemelkan)
  • Masuk angina
  • Migren
  • Pilek
  • Pegal linu

Baca juga: Jangan Disepelekan, Ini 6 Manfaat Luar Biasa Konsumsi Bawang Putih

7. Bawang putih

Melansir Buku 50 Rahasia Alami Meringankan Gejala Batuk-pilek (2005) oleh Raje Airey, bawang putih dapat berkhasiat sebagai antiseptic dan ativirus yang kuat dan sangat baik jika dipadukan dengan madu.

Kobinasi dari dua bahan makanan ini dapat dibuat menjadi sirup yang bermanfaat untuk mencegah dan mengobati gejala batuk-pilek dan influenza.

Minumlah 15 ml atau 1 sendok makan campuran bawang putih dan madu tiga kali sehari untuk mencegah atau mengobati gejala awal batuk-pilek.

Ramuan ini dapat disimpan selama 2-3 minggu di lemari es.

Cara membuat obat batuk-pilek dari bawang putih, yakni:

  • Siapkan 1 bungkul bawang putih, 300 ml air, ½ buah lemon, 30 ml atau 2 sendok teh madu
  • Cuci dan tumbuk bawang putih, tidak perlu dikupas
  • Letakkan bawang putih dalam panci dengan air
  • Rebus hingga mendidih
  • Tutup panci dan masak dengan api kecil selama 20 menit
  • Tambahkan perasan air lemon dan madu lalu masak selama 2-3 menit
  • Setelah dingin, saringlah ke dalam gelas atau botol kaca yang bersih dan berwarna gelap dengan tutup kedap udara

8. Jahe

Jahe juga berkhasiat menghangatkan dan menyegarkan tubuh, sehingga membuatnya menjadi obat yang sangat berguna untuk mengatasi batuk-pilek.

Untuk mendapatkan khasiat tersebut, jahe hanya perlu dikonsumsi dengan cara dijadikan minuman hangat.

Selain dapat mengobati batuk, jahe juga memiliki senyawa bioaktif yang dapat membantu pecegahan gangguan pencernaan dan rasa mual.

Baca juga: 9 Tanaman Herbal untuk Mengobati Asam Urat

9. Belimbing wuluh

Melansir Buku Pintar Tanaman Obat (2008) oleh Redaksi Agromedia, senyawa aktif pada belimbing wuluh bersifat antipertik dan antiradang.

Dengan begitu, belimbing wuluh dianggap memiliki ragam khasiat, seperti mengobati batuk, batuk rejan, beguk, encok, sariawan, hipertensi, diabetes mellitus, demam, radang poros usus, sakit perut, gondok, hingga dapat memperbanyak keluarnya cairan empedu dan menghilangkan jerawat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau