KOMPAS.com - Bawang putih seringkali hanya dianggap sebagai bumbu dapur biasa.
Tapi, siapa sangka, tanaman dengan nama latin Allium sativum ini juga punya banyak manfaat kesehatan.
Sejarah mengungkap, bawang putih nyatanya pernah digunakan sebagai obat sejak zaman dahulu.
Baca juga: Ribuan Tahun Digunakan, Ini 6 Manfaat Bawang Putih bagi Kesehatan
Menurut sejarah di Timur Tengah, Asia Timur, dan Nepal, bawang putih dulu sempat digunakan untuk membantu mengobati bronkitis, tekanan darah tinggi, perut kembung, sampai demam.
Penggunaan bawang putih kemudian semakin moncer berkat bangsa penjajah seperti Prancis, Spanyol, dan Portugis.
Seiring berkembangnya ilmu pengetahuan dan riset di bidang kesehatan, kandungan dan manfaat bawang putih pun mulai banyak diteliti.
Melansir Buku The Miracle of Herbs (2013) karya dr. Prapti Utami dan Desty Ervira Puspaningtyas, S.Gz, banyak zat positif yang terkandung di dalam bawang putih.
Komponen gizi utama yang terkandung dalam bawang putih yaitu protein, karbohidrat, dan lemak.
Sedangkan komponen mikron yang terdapat di dalam bawang putih berupa kalsium, besi, provitamin A, dan serat (crude fiber).
Lebih lengkapnya, berikut ini kandungan zat gizi bawang putih dalam 100 gram bahan:
Berkat kandungan kandungan zat gizi tersebut, bawang putih akhirnya dianggap memiliki banyak manfaat kesehatan.
Baca juga: Hoaks Bawang Putih Lawan Virus Corona, Ahli: Rilis Obat Butuh 4 Tahap
Merangkum Buku Khasiat dan Manfaat Bawang Putih (2003) karya Dra. Iyam Siti Syamsiah, Apt dan Tajudin S.Si, ketika bawang putih segar dihancurkan dengan cara dicincang maupun ditumbuk, akan keluar zat aktif berupa sulfur atau belerang.
Zat dalam bawang putih ini diyakini mampu mengambil peran sebagai antibiotik alami yang efektif bagi tubuh.
Sebuah penelitian mengungkap bahwa bawang putih baik bagi kekebalan tubuh karena mengandung antibakteri dan antijamur.