Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Alasan yang Membuat Telur Cocok untuk Menu Diet

Kompas.com - 06/07/2020, 13:31 WIB
Ariska Puspita Anggraini

Penulis

KOMPAS.com - Telur yang kaya akan protein dipercaya sebagai bahan pangan ampuh untuk diet menurunkan berat badan.

Untuk keperluan diet, biasanya telur diolah dengan cara direbus dan disantap bersama dengan sayuran, buah, dan berbagai bahan makanan tanpa tambahan lemak atau karbohidrat.

Pola makan semacam ini sangat rendah karbohidrat dan kalori sehingga dipercaya membantu menurunkan berat badan dalam waktu cepat.

Melansir healthline, telur memang kaya akan protein, lemak sehat, dan vitamin esensial yang baik untuk tubuh.

Baca juga: Mengenal Penyebab Keracunan Merkuri dan Cara Mengatasinya

Bahan makanan ini memang bisa dijadikan sebagai salah satu menu diet terbaik untuk menurunkan berat badan.

Berikut berbagai alasan yang membuat telur membantu menurunkan berat badan:

1. Rendah kalori

Cara paling sederhana untuk menurunkan berat badan adalah mengurangi asupan kalori harian.

Satu butir telur hanya mengandung sekitar 78 kalori namun kandungan nutrisinya sangat tinggi.

Namun, mengolah telur dengan cara digoreng hanya akan menambah jumlah kalori. Jika ingin menurunkan berat badan, sebaiknya kita mengolah telur dengan cara direbus.

2. Memberi rasa kenyang lebih lama

Telur kaya akan nutrisi, terutama kandungan proteinnya. Makanan berprotein tinggi telah terbukti membantu mengurangi nafsu makan dan meningkatkan rasa kenyang.

Penelitian membuktikan sarapan dengan asupan protein tinggi membantu menurunkan asupan kalori sepanjang hari.

Riset 2012 yang diterbitkan dalam British Journal of Nutrition juga membuktikan konsumsi makanan tinggi protein membantu mengatasi obesitas dan sindrom metabolik.

3. Meningkatkan metabolisme

Mengonsumsi makanan kaya protein membantu meningkatkan metabolisme melalui proses yang disebut efek termal makanan.

Hal ini terjadi karena tubuh perlu menggunakan kalori ekstra untuk mencerna dan memproses nutrisi dalam makanan.

Riset 2014 juga membuktikan protein meningkatkan laju metabolisme seseorang sekitar 15 hingga 30 persen.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau