Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Gejala Diabetes Neuropati dan Cara Mengatasinya

Kompas.com - 08/07/2020, 09:06 WIB
Ariska Puspita Anggraini

Penulis

Sumber Healthline
Daftar Isi
Buka

KOMPAS.com - Diabetes neuropati merupakan komplikasi serius dari diabetes tipe 1 dan 2.

Kondisi ini menyebabkan kerusakan saraf karena tingginya kadar gula dalam tubuh.

Ada berbagai jenis diabetes neuropati yang bisa memicu berbagai komplikasi serius dengan gejala berbeda.

Berikut macam-macam diabetes neuropati:

1. Neuropati perifer

Neuropati perifer memengaruhi kaki dan tungkai, tetapi juga dapat memengaruhi lengan atau tangan.

Gejala yang diarakan penderita antara lain:

  • mati rasa
  • sensasi kesemutan atau terbakar
  • sensitivitas ekstrim untuk disentuh
  • ketidakpekaan terhadap suhu panas dan dingin
  • nyeri tajam atau kram
  • kelemahan otot
  • kehilangan keseimbangan atau koordinasi.

Beberapa orang lebih sering mengalami gejala di malam hari.

Baca juga: 6 Khasiat Alpukat untuk Kulit

2. Neuropati otonom

Sistem saraf otonom mengontrol sistem lain di tubuh yang tidak bisa kita kendalikan secara sadar.

Tingginya gula darah bisa menyebabkan kerusakan pada saraf otonom bisa menyebabkan hal-hal berikut:

  • sembelit
  • diare
  • kesulitan menelan
  • gastroparesis.

3. Neuropati proksimal

Neuropati jenis ini seringkali terjadi pada orang dewasa di atas 50 tahun yang mengalami diabetes tipe 2.

Kondisi ini seringkali memengaruhi pinggul, bokong, atau paha.

Penderita neuropati proksimal juga kerap mengalami rasa sakit yang tiba-tiba dan terkadang parah. Kondisi ini juga bisa menyebabkan kelemahan otot di kaki.

Baca juga: Gejala Usus Buntu Pecah yang Bisa Menimbulkan Komplikasi Serius

4. Neuropati fokal

Neuropati fokal atau mononeuropati, terjadi ketika ada kerusakan pada satu saraf atau kelompok saraf tertentu.

Kondisi ini bisa menyebabkan rasa sakit atau melemahnya area tubuh tertentu yang mengalami kerusakan saraf.

Kondisi ini paling sering terjadi pada tangan, kepala, dada, atau kaki Anda.

Gejala neuropati fokal bisa berupa hal berikut:

  • rasa sakit, mati rasa, kesemutan di jari
  • ketidakmampuan untuk fokus
  • penglihatan ganda
  • sakit di belakang mata.

Penyebab

Diabetes neuropati disebabkan oleh tingginya kadar gula darah dalam jangka waktu yang lama.

Faktor-faktor lain yang bisa menyebabkan diabetes neuropati antara lain:

  • kerusakan pembuluh darah yang disebabkan oleh kadar kolesterol tinggi
  • cedera mekanik, seperti cedera yang disebabkan oleh sindrom carpal tunnel
  • faktor gaya hidup, seperti merokok atau penggunaan alkohol
  • kadar vitamin B-12 yang rendah juga dapat menyebabkan neuropati.

Cara mengatasi

Tidak ada obat khsus untuk mengatasi diabetes neuropati. Tapi, kita bisa memperlambat gejalanya dengan menfontrol kadar gula dalam darah.

Selain itu, rutin olahraga dan menjauhi gaya hidup merokok juga bisa menjadi cara untuk menghambat gejala diabetes neuropati.

Kita juga bisa mencegah gejala diabetes neurpati dengan menjaga pola makan sehat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya
Hari Bidan Nasional: Mengenal Perjuangan dan Peran Bidan dalam Menjaga Kesehatan Ibu dan Anak
Hari Bidan Nasional: Mengenal Perjuangan dan Peran Bidan dalam Menjaga Kesehatan Ibu dan Anak
Health
BGN Bikin Sistem Pengawasan Berlapis untuk Cegah Dana MBG Diselewengkan
BGN Bikin Sistem Pengawasan Berlapis untuk Cegah Dana MBG Diselewengkan
Health
Ini Tanggapan Dirut BPJS Kesehatan Soal 7,3 Juta Peserta PBI JKN Dinonaktifkan
Ini Tanggapan Dirut BPJS Kesehatan Soal 7,3 Juta Peserta PBI JKN Dinonaktifkan
Health
Kasus Demam Berdarah Masih Tinggi di Indonesia, Dokter Ingatkan Pentingnya 3M Plus
Kasus Demam Berdarah Masih Tinggi di Indonesia, Dokter Ingatkan Pentingnya 3M Plus
Health
Adam Suseno Alami Sobek Pembuluh Darah Vena, Ini Bahayanya…
Adam Suseno Alami Sobek Pembuluh Darah Vena, Ini Bahayanya…
Health
Rutin Jalan Kaki 100 Menit per Hari Bisa Turunkan Risiko Nyeri Punggung Kronis
Rutin Jalan Kaki 100 Menit per Hari Bisa Turunkan Risiko Nyeri Punggung Kronis
Health
Tanpa Riwayat Keluarga, Remaja Ini Kena Alzheimer di Usia 19 Tahun
Tanpa Riwayat Keluarga, Remaja Ini Kena Alzheimer di Usia 19 Tahun
Health
Demam Berdarah Tak Sama dengan Demam Biasa, Waspadai Perdarahan hingga Serangan ke Organ Vital
Demam Berdarah Tak Sama dengan Demam Biasa, Waspadai Perdarahan hingga Serangan ke Organ Vital
Health
Dari Hengki Kawilarang Meninggal, Ketahui Ini Hubungan Diabetes dan Penyakit Ginjal
Dari Hengki Kawilarang Meninggal, Ketahui Ini Hubungan Diabetes dan Penyakit Ginjal
Health
Waspadai Nyeri Lutut, Bisa Jadi Tanda Awal Pengapuran Sendi Lutut
Waspadai Nyeri Lutut, Bisa Jadi Tanda Awal Pengapuran Sendi Lutut
Health
Virus Hanta Menyebar Tanpa Disadari, Kenali Cara Penularannya Sebelum Terlambat
Virus Hanta Menyebar Tanpa Disadari, Kenali Cara Penularannya Sebelum Terlambat
Health
Hengki Kawilarang Meninggal dengan Kreatinin Tinggi, Ketahui Ini Penyebabnya…
Hengki Kawilarang Meninggal dengan Kreatinin Tinggi, Ketahui Ini Penyebabnya…
Health
Adam Suseno Robek Pembuluh Darah Besar di Kaki, Ini Bahaya Luka Terbuka dan Pendarahan Arteri
Adam Suseno Robek Pembuluh Darah Besar di Kaki, Ini Bahaya Luka Terbuka dan Pendarahan Arteri
Health
Dari Sunjay Kapur Meninggal, Ketahui Bahaya Tersengat Lebah
Dari Sunjay Kapur Meninggal, Ketahui Bahaya Tersengat Lebah
Health
Remaja 19 Tahun Alami Alzheimer, Kenali Gejalanya Sejak Dini
Remaja 19 Tahun Alami Alzheimer, Kenali Gejalanya Sejak Dini
Health
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau