KOMPAS.com – Banyak dari kita mungkin selama ini sering kali langsung mengambil obat penurun panas ketika mendapati tubuh demam.
Sementara itu, para orangtua kerap langsung memberikan obat demam untuk buah hati.
Padahal, kita sendiri merasa belum memahami benar apa itu demam.
Bahkan, ada juga para orangtua yang mengalami fobia atau panik berlebihan ketika sang anak demam.
Baca juga: 3 Obat Demam yang Bisa Dibeli Tanpa Resep, Mana yang Terbaik?
Para orangtua ini khawatir sang buah hati bisa kejang, koma, buta, otaknya rusak, dan bahkan meninggal dunia akibat demam yang diderita.
Karena kekhawatiran yang berlebihan, banyak orangtua akhirnya langsung memberikan obat demam, termasuk bagi dirinya sendiri ketika mengalami panas tinggi.
Tidak jarang, obat penurun panas yang dikonsumsi atau diberikan bahkan hanya sesuai dengan perkiraan, tidak membaca anjuran pemakaian atau berkonsultasi dengan apoteker.
Padahal, siapa saja dianjurkan untuk tidak boleh buru-buru minum obat saat demam.
Melansir buku Orangtua Cermat, Anak Sehat (2012) oleh dr Arifianto, SpA, demam membantu memerangi penyakit sehingga tidak perlu buru-buru menurunkan demam.
Saat seseorang demam, tubuhnya sedang melakukan perlawanan terhadap virus.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.