Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bahaya Kebiasaan Ngupil dan Cara untuk Berhenti

Kompas.com - 23/07/2020, 13:36 WIB
Resa Eka Ayu Sartika

Penulis

KOMPAS.com - Mengupil atau mengambil kotoran hidung dengan tangan adalah sebuah kebiasaan yang dilakukan banyak orang. Meski dianggap jorok, kebiasaan ini sering kali sulit untuk ditinggalkan.

Salah satu alasan sulitnya meninggalkan kebiasaan ini adalah risihnya seseorang ketika hidungnya terasa "kotor" atau tersumbat.

Tapi, selain jorok, ada dampak kesehatan yang mungkin terjadi dengan kebiasaan ini.

Baca juga: 6 Dampak Negatif Kebiasaan Mengupil dan Cara Mengatasinya

"Mungkin satu hal yang paling dikhawatirkan adalah trauma jari, sebuah istilah keren untuk pendarahan yang berkaitan dengan kegiatan mengupil," ungkap Dr Brett Comer, asisten otolaringologi di University of Kentucky, AS, dikutip dari Time, Rabu (28/2/2018).

Luka dalam hidung

Kekhawatiran Comer bukan tanpa alasan. Hal itu disebabkan kulit bagian dalam hidung lebih halus dibanding kulit luarnya.

Menurut Comer, inilah yang membuat kulit dalam hidung lebih rentan terhadap kerusakan.

Begitu kerusakan terjadi, bagian dalam hidung akan lambat memperbaiki dirinya sendiri. Apalagi, goresan atau luka di dalam lubang hidung akan berkembang menjadi kerak atau koreng.

kabar buruknya, koreng ini cukup menjengkelkan dan memakan waktu beberapa minggu untuk sembuh.

"Anda merasakannya, dan Anda akan mengupil lagi, yang membuka kembali luka tersebut dan membuat makin banyak goresan sehingga membuat Anda terus mengupil," ujarnya.

"Ini lingkaran setan," tegas Comer.

Infeksi

Selain luka, infeksi terkait mengupil juga harus menjadi perhatian.

Bagian bawah kuku jari merupakan tempat bersarangnya bakteri.

Apalagi, jika Anda seharian beraktivitas di luar rumah, menaiki angkutan umum, berbelanja, memegang gagang pintu, dan lain sebagainya.

Bayangkan berapa banyak kuman di ujung jari Anda yang digunakan untuk mengupil.

Artinya, jika seseorang mengupil dengan kasar dan terlalu sering hingga menghilangkan kulit dalam hidung, kuman di ujung jari bisa masuk ke lokasi luka tersebut.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau