Meski infeksi signifikan jarang terjadi, infeksi superfisial seperti terjadi kantong bernanah berisi bakter mungkin saja terjadi.
Tak hanya itu, infeksi virus seperti flu juga bisa terjadi akibat kebiasaan buruk ini. Itu karena kuman yang menyebabkan demam dan flu bisa saja masuk ke tubuh melalui hidung.
Baca juga: Tampak Mirip, Ini Beda Gejala Pilek dengan Flu
Dalam lubang hidung, terdapat beberapa "pintu" yang memungkinkan mikroorganisme masuk ke dalam tubuh Anda.
Melansir dari Live Strong, mengupil dapat menyebabkan bisul dalam hidung. Infeksi ini membawa risiko kuman menyebar ke otak.
Hal ini berbahaya karena banyak pembuluh darah dari hidung yang mengarah langsung ke otak.
Mimisan atau pendarahan hidung juga dapat terjadi akibar kebiasaan mengupil.
Mengupil bosa merusak pembuluh darah yang ada di hidung akupat menggaruk dan menyebabkan luka.
Dalam beberapa kasus ekstrem, mengupil bahkan bisa merusak septum atau dinding yang membagi rongga hidung.
Mengupil sepanjang waktu bisa menghilangkan lapisan mukosa (lapisan lembap) dan tulang rawan septum yang mendasar.
Hal ini bisa membuat lubang di septum hidung. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa jenis perforasi (lubang) septum ini bisa menyebabkan rasa sakit, mimisan, dan gejalan lainnya.
Sebagai catatan, perforasi septum hidung ini sering kali sulit diperbaiki.
Mengupil juga merupakan kebiasaan yang jorok. Apalagi mengingat jari tangan Anda penuh dengan kuman.
Selain itu, pada berbagai budaya, mengupil dianggap sebagai kebiasaan yang memalukan.
Meski bukan kasus yang benar-benar gawat, tapi membiasakan diri tidak mengupil harus dilakukan. Tapi bagaimana caranya?
Anda bisa menggunakan perban di jari tangan. Ini bisa membuat Anda kurang nyaman untuk mengupil.
Baca juga: Komplikasi Akibat Flu, Bisa Jadi Masalah Serius hingga Mengancam Nyawa