Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 06/08/2020, 16:37 WIB
Mahardini Nur Afifah

Penulis

KOMPAS.com - Tidak seperti susu formula atau susu sapi yang selalu berwarna putih kekuningan, warna air susu ibu (ASI) bisa berubah-ubah.

Perubahan warna ASI tersebut umumnya normal seiring perubahan tubuh ibu pascamelahirkan.

Selain itu, warna ASI juga bisa berubah karena asupan tertentu yang dikonsumsi ibu menyusui.

Berikut penjelasan kenapa ASI bisa berubah warna dari waktu ke waktu dan kapan perubahan warna ASI perlu diwaspadai.

Baca juga: ASI Perah Bisa Bertahan Berapa Jam di Suhu Ruang?

Warna ASI yang bagus atau normal

Dilansir dari Healthline, warna ASI yang bagus atau normal bisa berbeda-beda antara satu ibu menyusui dengan yang lainnya.

Jadi, ibu menyusui tidak perlu membandingkan atau mencari-cari seperti apa warna ASI yang bagus.

Sebagai gambaran umum, warna ASI biasanya putih dengan sedikit warna kekuningan atau kebiruan.

Di luar kondisi idealnya, ASI dapat berubah warna karena berbagai hal.

Baca juga: Bagaimana Nasib ASI Perah saat Listrik Padam?

Perubahan warna ASI setelah persalinan

ASI bisa berubah warna dalam hitungan hari sampai minggu setelah ibu melahirkan.

Melansir What to Expect, arti perubahan warna ASI di masa awal setelah persalinan yakni:

  1. Kuning: ASI berwarna kekuningan sebelum persalinan dan sesaat setelah ibu melahirkan dikenal sebagai kolostrum.
  2. Oranye: ASI berwarna agak oranye ketika memasuki fase transisi antara kolostrum dan susu matang, yakni antara dua sammpai 14 hari setelah ibu melahirkan bayinya.
  3. Putih kebiruan: ASI berwarna putih kebiruan seperti susu skim encer setelah masuk fase susu matang, atau setelah 14 hari persalinan.

Setelah masuk fase susu matang, tekstur ASI lambat laun akan lebih kental, warnanya cenderung kekuningan, dan bisa berubah lagi tergantung apa yang dikonsumsi ibu menyusui.

Baca juga: Ibu Menyusui Jangan Cemas Hasil ASI Perah Sedikit, Coba Tips Berikut

Warna ASI dan artinya

Ilustrasi ASIShutterstock.com Ilustrasi ASI
Asupan yang dikonsumsi ibu menyusui bisa memengaruhi warna ASI selepas fase susu matang atau setelah 14 hari persalinan.

Melansir Verywell Health, makanan, minuman, jamu, suplemen, sampai obat-obatan dapat mengubah warna ASI. Berikut perubahan warna ASI dan artinya:

  • Warna ASI hijau

Anda bisa mendapati warna ASI hijau setelah ibu menyusui makan atau minum asupan berwarna hijau.

Beberapa zat yang bisa bikin warna ASI kehijauan yakni sayuran hijau, rumput laut, produk herbal, jamu, atau suplemen tertentu.

  • Warna ASI merah muda, oranye, atau merah

ASI juga bisa berwarna merah muda, oranye, atau merah setelah ibu menyusui mengonsumsi asupan yang memiliki warna tersebut.

Beberapa zat yang bisa bikin warna ASI merah muda, oranye, atau merah di antaranya buah bit, jeruk, wortel, dll.

Baca juga: Puting Lecet saat Menyusui Bayi, Begini Cara Mengatasinya...

  • Warna ASI cokelat atau merah tua

Ilustrasi menyusuishutterstock Ilustrasi menyusui
ASI berwarna cokelat atau merah tua bisa jadi tanda darah dari payudara merembes ke saluran ASI.

Kondisi saat ASI keruh dan berwarna cokelat kemerahan seperti karat bisa disebabkan sindrom pipa berkarat.

Selain kondisi tersebut, darah juga bisa masuk ke ASI jika puting lecet atau terluka.

Ibu menyusui tak perlu panik atau berhenti menyusui bayinya jika ASInya berdarah. Sedikit darah dalam ASI tidak membahayakan bayi.

Di banyak kasus, pendarahan tersebut bisa hilang dengan sendirinya dalam beberapa hari. Jika ada darah dalam ASI lebih dari seminggu, saatnya memeriksakan diri ke dokter.

Baca juga: 8 Makanan Penambah Produksi ASI secara Alami

  • Warna ASI hitam

ASI juga bisa berwarna hitam karena efek samping konsumsi antibiotik jenis minocin.

Untuk itu, penggunaan minocin tidak dianjurkan bagi ibu menyusui.

Sejumlah suplemen vitamin juga bisa menimbulkan efek samping ASI jadi berwarna kehitaman.

Konsumsi obat atau suplemen apapun bagi ibu menyusui perlu mendapatkan pengawasan dari dokter.

Jika ibu menyusui khawatir ada yang tidak normal dengan perubahan warna ASI-nya, ada baiknya konsultasi ke dokter.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau