Jika karang gigi dibiarkan terus menumpuk padahal radang gusi sudah terjadi, Anda pada gilirannya bisa mengalami penyakit periodontitis yang sulit disembuhkan.
Selain gusi bengkak, lunak, dan berdarah, berikut ini tanda-tanda penyakit periodontitis lainnya:
Baca juga: 8 Cara Mengobati Sariawan Secara Alami
3. Picu penyakit jantung dan paru-paru
Bukan tidak mungkin karang gigi yang dibiarkan terus menumpuk juga bisa memicu terjadinya penyakit jantung dan paru-paru.
Hal ini berkaitan dengan bakteri yang berkembang di karang gigi maupun gusi yang mengalami peradangan akibat karang gigi.
Bakteri penyebab periodontitis misalnya, dapat masuk ke aliran darah dan dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan paru-paru.
4. Menyebabkan gigi berlubang dan kerusakan gigi
Melansir WebMD, karang gigi dapat mempersulit menyikat gigi maupun membersihkan gigi dengan benang gigi (floss) seperti seharusnya.
Kondisi ini pada gilirannya dapat menyebabkan gigi berlubang dan kerusakan gigi.
Karang gigi juga dapat memicu gigi goyah dan mudah lepas sendiri.
Pasalnya, jika dibiarkan terus menumpuk, karang gigi bisa membuat tulang penyangga gigi lama-lama terkikis dan menyebabkan gigi goyah.
Baca juga: 8 Tanda Kolesterol Tinggi yang Sering Tak Disadari
5. Bau mulut
Karang gigi dapat memberi lebih banyak area di permukaan mulut untuk ditempel plak, yang pada gilirannya memberi bakteri tempat yang bagus untuk tumbuh.
Bakteri-bakteri yang ada di karang gigi ini bisa juga menghasilkan bau mulut tidak sedap.
6. Ganggu penampilan
Karena karang gigi memiliki pori-pori, seperti kemeja katun atau meja granit, maka akan dengan mudah menyerap noda.
Kopi, teh, dan asap rokok akan menjadi yang paling mencolok. Jika karang gigi ini muncul hingga gigi bagian depan, bukan tidak mungkin akan mengganggu penampilan.
Mengingat berbagai efek di atas, penting bukan untuk membersihkan karang gigi?
Karang gigi idealnya dibersihkan 6 bulan sekali sesuai dengan jadwal periksa gigi secara umum ke dokter gigi.
Baca juga: Pakai Behel Bukan Hanya untuk Gaya-gayaan, Begini Penjelasan Medisnya
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.