Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 20/09/2020, 06:00 WIB

KOMPAS.com - Istilah chikungunya berasal dari bahasa Makonde, salah satu daerah di Afrika yang terletak di antara Mozambik dan Tanzania.

Daerah itu merupakan tempat pertama kali virus chikungunya berhasil ditemukan pada 1952.

Virus ini kemudian menyebar ke wilayah Afrika lain, Asia Selatan, China, Taiwan, dan Asia Tenggara, seperti Filipina dan Indonesia.

Baca juga: 7 Fakta Penting tentang Demam Berdarah (DBD)

Bahkan, penyakit chikungunya saat ini dilaporkan sudah menjangkau wilayah lebih luas sampai ke Eropa.

Chikungunya mempunyai arti “sesuatu yang mengikat”, yakni sesuai dengan gejala nyeri sendi yang mengakibatkan pergerakan sendi menjadi terbatas dan kaku.

Penyebab chikungunya

Demam chikungunya layak diwaspadai siapa saja karena dapat menyerang semua usia.

 

Melansir Mayo Clinic, cara penularan penyakit chikungunya adalah penderita digigit oleh nyamuk Aedes aegypti atau Aedes albopictus yang sudah terinfeksi virus chikungunya yang berasal dari penderita lain.

Pada umumnya, nyamuk-nyamuk itu menyerang pada siang hari, tapi gigitan terutama terjadi saat dini hari dan sore hari.

Oleh sebab itu, baik orang yang sedang berada di dalam rumah maupun di luar rumah sama-sama rentan terkena virus ini.

Nyamuk Aedes lebih banyak hidup dan berkembang biak di tempat yang dekat dengan manusia, khususnya di dalam ruangan.

Baca juga: Gejala Demam Berdarah dan Chikungunya Mirip, Ini Bedanya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+