Melansir laman resmi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), gejala penyakit chikungunya sangat bervariasi, mulai dari yang ringan sampai berat, dan seringkali mirip dengan demam dengue atau demam berdarah dengue (DBD).
Berikut beberapa kemungkinan gejala chikungunya yang layak diwaspadai:
Baca juga: Dapatkah Gejala Demam Berdarah (DBD) Disertai Batuk Pilek?
Nyeri tersebut dapat berlangsung selama seminggu, sebulan, atau bahkan pada beberapa kasus bisa terjadi selama beberapa tahun, tergantung pada umur penderita.
Nyeri sendi pada penderita chikungunya kadang dapat membuat penderita sulit berjalan dan kaku.
Semakin tua penderita, kian lama gejalanya timbul.
Pada pemeriksaan laboratorium, dapat ditemukan leukosit dan trombosit yang turun seperti
halnya infeksi virus.
Diagnosis penyakit ini ditegakkan bedasarkan gejala dan pemeriksaan klinis, meskipun untuk pemastiannya dapat melalui pemeriksaan isolasi atau biakan virus dan tes serologi.
Meskipun tidak lazim dilakukan, virus chikungunya pada dasarnya sama dengan penyakit virus
pada umumnya yang dapat sembuh sendiri, sehingga tidak ada pengobatan yang khusus terhadap penyakit ini.
Penderita biasanya hanya perlu istirahat cukup, lalu diberikan diet, dan cairan cukup, serta terapi sesuai dengan gejala yang dideritanya.
Baca juga: 3 Jenis Makanan Ini Sebaiknya Dihindari Penderita Demam Berdarah (DBD)
Obat anti-inflamasi nonsteroid, seperti parasetamol, ibuprofen, naproksen atau piroksikam,
biasanya diberikan untuk mengatasi nyeri sendi yang dialami penderita chikungunya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.