Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Cara Mengukur Obesitas, Mana yang Terbaik?

Kompas.com - 19/09/2020, 19:31 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

KOMPAS.com – Kegemukan atau obesitas adalah penyakit kronis multisebab yang bisa mengurangi kualitas hidup para penderitanya.

Tak hanya itu, obesitas juga dapat memicu beragam penyakit berbahaya, seperti diabetes mellitus, penyakit jantung, stroke, hingga kanker.

Oleh sebab itu, kondisi obesitas tak layak disepelekan.

Baca juga: 8 Cara Mengecilkan Perut Buncit Tanpa Olahraga

Salah satu cara yang bisa dilakukan untuk mencegah atau mengantisipasi obesitas adalah dengan megetahui status gizi masing-masing apakah masuk dalam kategori sehat atau sudah kegemukan.

Ahli gizi RS Indriati Solo Baru, Rista Yulianti Mataputun, SGz, menuturkan ada sejumlah cara mengukur obesitas yang bisa dilakukan.

Berikut beberapa pilihannya:

1. Indeks massa tubuh (IMT) atau body mass index (BMI)

Rista mengatakan, IMT adalah indikator umum yang kerap digunakan untuk mengklasifikasikan berat badan ideal.

Melalui metode penghitungan IMT, seseorang dapat memperoleh informasi dasar tentang berat badan ideal dan tidak ideal.

“Angka yang muncul dari hasil penghitungan IMT bisa dijadikan tanda peringatan untuk menghindari bahaya penyakit akibat obesitas,” kata Rista saat diwawancara Kompas.com, Sabtu (19/9/2020).

Baca juga: Bagaimana Darah Tinggi Bisa Sebabkan Gagal Ginjal?

Berikut rumus mengihitung IMT:

IMT = berat badan dalam satuan kg/(tinggi badan dalam satuan meter)²

Klasifikasi IMT menurut Permenkes RI No. 41 tahun 2014 tentang Peroman Gizi Seimbang, yakni sebagai berikut:

  • BB kurang: <18,5
  • Normal: 18,5 – 25
  • Gemuk (overweight): >25-27
  • Obesitas: >27

Sedangkan, klasifikasi IMT berdasarkan Asia Pasifik (2000) adalah:

  • BB kurang: < 18,5 (risiko penyakit rendah)
  • Normal: 18,5 – 22,9 (risiko penyakit rara-rata)
  • BB lebih: >23 (risiko penyakit meningkat)
  • Pre-obese: 23-24,9 (risiko penyakit meningkat)
  • Obese derajat 1: 25-29,9 (risiko penyakit sedang)
  • Obese derajat 2 : > 30 (risiko penyakit berat)

Jadi, misalnya seseorang memiliki berat badan76 kilogram dan tinggi badan 158 sentimeter, besar IMT-nya adalah 76 dibagi (1,58x1,58)= 30,4.

Halaman:
Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Penyebab Gempa di Myanmar dan Thailand, Bisa Berdampak ke Indonesia?
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau