Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cuci Darah: Pengertian, Proses, Efek Samping

Kompas.com - 24/09/2020, 19:31 WIB
Mahardini Nur Afifah

Penulis

Bagaimana proses cuci darah?

Proses cuci darah secara garis besar dilakukan dengan darah seseorang dimasukkan ke mesin ginjal buatan, dibersihkan, lalu dikembalikan ke dalam tubuh.

Untuk memasukkan darah ke dalam ginjal buatan, dokter perlu membuat akses (pintu masuk) ke dalam pembuluh darah.

Pembuatan akses ini memerlukan operasi kecil pada lengan atau kaki penderitanya.

Terkadang, akses dibuat dengan menghubungkan arteri ke vena di bawah kulit. Tujuannya untuk membuat pembuluh darah dengan ukuran lebih besar yang disebut fistula.

Namun, jika pembuluh darah tidak cukup untuk fistula, dokter akan menggunakan tabung plastik lembut untuk menghubungkan arteri dan vena di bawah kulit Anda. Prosedur ini disebut cangkok.

Baca juga: Hati-hati, Diabetes dan Hipertensi Jadi Penyebab Utama Sakit Ginjal

Ada juga pembuatan akses darah menggunakan slang plastik, yang disebut kateter. Kateter dimasukkan ke dalam pembuluh darah besar di leher penderitanya.

Selama cuci darah, penderita akan disarankan duduk atau berbaring dalam posisi nyaman.

Tenaga medis lalu memasang jarum ke akses keluar masuk darah. Pompa di mesin cuci darah lalu mengeluarkan darah dari tubuh, lalu menyaring limbah sampai kelebihan cairan dari tubuh.

Oleh mesin, darah yang sudah bersih lalu dimasukkan kembali ke tubuh lewat akses utama.

Lamanya proses cuci darah bisa berbeda-beda, tergantung kondisi kesehatan masing-masing penderita penyakit ginjal.

Ada yang berlangsung tiga sampai lima jam. Intensitasnya juga berlainan, ada yang sampai tiga kali seminggu.

Selama proses cuci darah, biasanya penderita bisa membaca sampai menonton televisi.

Baca juga: 8 Kebiasaan Penyebab Ginjal Rusak yang Perlu Dihindari

Efek samping cuci darah

Ilustrasi cuci darahSHUTTERSTOCK/Khajornkiat Limsagul Ilustrasi cuci darah
Kendati bermanfaat bagi penderita gagal ginjal dan penyakit ginjal kronis lainnya, cuci darah juga ada efek sampingnya.

Melansir Healthline, beberapa efek samping cuci darah yang kadang dirasakan penderitanya yakni:

  • Tekanan darah rendah
  • Anemia
  • Kram otot
  • Susah tidur
  • Gatal
  • Kadar kalium tinggi
  • Radang selaput di sekitar jaringan jantung
  • Infeksi aliran darah
  • Detak jantung tidak teratur

Baca juga: Gejala Penyakit Ginjal Stadium Awal yang Pantang Diabaikan

Jika pasien cuci darah mengalami beberapa gejala di atas, beri tahu dokter yang menangani.

Selain itu, sejumlah pasien juga mengalami efek cuci darah jangka panjang, yakni amiloidosis.

Penyakit ini dapat terjadi ketika protein amiloid yang diproduksi di sumsum tulang menumpuk di organ seperti ginjal, hati, dan jantung.

Kondisi ini dapat membuat pasien cuci darah mengalami nyeri sendi, badan kaku, dan bengkak.

Beberapa pasien cuci darah kemungkinan juga mengalami depresi setelah menerima diagnosis gagal ginjal jangka panjang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau