Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Cemas Bisa Sebabkan Tubuh Gemetar?

Kompas.com - 24/09/2020, 12:03 WIB
Ariska Puspita Anggraini

Penulis

KOMPAS.com - Saat stres atau sedang dilanda cemas, banyak orang mengalami tremor atau gemetar yang tak dapat dikontrol.

Sebenarnya, bukan masalah besar jika hal itu hanya sesekali terjadi.

Dalam beberapa kasus, orang yang mengalami kecemasan juga bisa mengalami tremor atau gemetar.

Hal ini merupakan respon tubuh terhadap ancaman yang dirasakan. Namun, jika terjadi berkali-kali tentu menganggu aktivitas.

Baca juga: Pakai Masker Bikin Sakit Tenggorokan, Begini Cara Mengatasinya

Mengapa kecemasan bisa memicu tremor?

Gangguan kecemasan terjadi ketika respon tubuh terhadap stres sangat mudah terjadi.

Saat stres, tubuh mengalami reaksi biologis untuk bersiap melawan atau lari dari ancaman tersebut.

Dalam dunia medis, respon ini biasa disebut dengan "figth or flight". Ketika respon itu terjadi, otot tubuh akan bersiap untuk melakukan tindakan yang bisa memicu sensasi gemetar atau tremor.

Sensasi tremor ini juga bisa diikuti gejala lain seperti:

  • detak jantung meningkat
  • berkeringat
  • pernapasan cepat.

Reaksi fisik ini biasanya berlangsung sementara dan cenderung berbeda-beda antar individu.

Cara mengatasi

Saat mengalami reaksi tremor, melawannya hanya akan membuat gejala tersebut berlangsung lama.

Cara terbaik ketika mengalami tremor akibat panik atau cemas adalah dengan membimbing tubuh kembali ke keadaan rileks.

Berikut teknik yang bisa kita lakukan agar tubuh bisa kembali rileks:

1. Relaksasi otot progresif

Teknik ini berfokus pada kontraksi, kemudian melepaskan kelompok otot yang berbeda.

Cara ini bisa dilakukan bersama dengan praktik pernapasan dalam.
Teknik relaksasi ini bisa membantu tubuh kembali rileks dan menghentikan tremor.

2. Pose yoga

Beberapa pose yoga, seperti pose anak dan salam matahari terbit, dapat membantu mengatur pernapasan dan mengembalikan ketenangan tubuh.

Latihan yoga rutin juga membantu mengurangi gejala kecemasan.

Baca juga: Cara Mudah Melakukan Relaksasi untuk Atasi Stres

3. Meditasi mindfulness

Latihan yang menggabungkan meditasi juga dapat membantu menghentikan tremor.

Meditasi mindfulness ini cukup dilakukan selama lima hingga 10 menit untuk memacu kesadaran dan relaksasi.

Cara ini bisa dilakukan dengan duduk di tempat yang tenang, memejamkan mata, dan fokus pada semua sensasi yang muncul di tubuh serta lingkungan sekitar.

Selain itu, gangguan kecemasan juga bisa diatasi dengan melakukan terapi perilaku kognitif atau konseling dengan ahli jiwa.

Kecemasan yang parah biasanya membutuhkan penanganan obat seperti berikut:

  • Benzodiazepin. Jenis obat ini membantu menenangkan pikiran dan menenangkan tubuh
  • Inhibitor Reuptake Serotonin Selektif (SSRI) yang merupakan salah satu golongan obat untuk pengobatan kecemasan jangka panjang.
  • Monamine Oxidase Inhibitors (MAOIs) yangdigunakan untuk mengobati gangguan panik tetapi juga dapat bekerja untuk kecemasan.

Penggunaan obat-obatan tersebut memerlukan resep dan pengawasan dokter untuk menghindari efek samping tertentu.

Selain obat dokter, kita juga bisa menggunakan pengobatan alternatif seperti konsumsi teh herbal dan suplemen.

Lebih banyak penelitian perlu dilakukan pada perawatan herbal untuk menentukan apakah efektif.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya
Remaja 19 Tahun Diduga Alami Alzheimer, Kasus Termuda yang Pernah Dilaporkan
Remaja 19 Tahun Diduga Alami Alzheimer, Kasus Termuda yang Pernah Dilaporkan
Health
Alami Stevens Johnson Syndrome, Apakah Bahaya?
Alami Stevens Johnson Syndrome, Apakah Bahaya?
Health
Sakit Kulit Jokowi Dituding Stevens Johnson Syndrome, Kenali Ruam Khas Penyakit Ini…
Sakit Kulit Jokowi Dituding Stevens Johnson Syndrome, Kenali Ruam Khas Penyakit Ini…
Health
Jokowi Sakit Kulit Dituding Steven Johnson Syndrome, Ketahui Ini Faktanya…
Jokowi Sakit Kulit Dituding Steven Johnson Syndrome, Ketahui Ini Faktanya…
Health
Dari Hengki Kawilarang Meninggal dengan Komplikasi Diabetes, Kenali Ini Gejalanya…
Dari Hengki Kawilarang Meninggal dengan Komplikasi Diabetes, Kenali Ini Gejalanya…
Health
Gejala Kanker Kolorektal Sering Diabaikan, Ini Peringatan Ahli untuk Kaum Muda
Gejala Kanker Kolorektal Sering Diabaikan, Ini Peringatan Ahli untuk Kaum Muda
Health
Dokter: Perubahan Gaya Hidup adalah Kunci Utama Cegah Pengapuran Sendi Lutut
Dokter: Perubahan Gaya Hidup adalah Kunci Utama Cegah Pengapuran Sendi Lutut
Health
Hengki Kawilarang Meninggal dengan Kreatinin Tinggi, Ini Gejalanya…
Hengki Kawilarang Meninggal dengan Kreatinin Tinggi, Ini Gejalanya…
Health
Hengki Kawilarang Miliki Kreatinin Tinggi Sebelum Meninggal, Ini Artinya…
Hengki Kawilarang Miliki Kreatinin Tinggi Sebelum Meninggal, Ini Artinya…
Health
Hengki Kawilarang Meninggal Dunia: Sempat Alami Gangguan Ginjal, Kenali Gejalanya Berikut
Hengki Kawilarang Meninggal Dunia: Sempat Alami Gangguan Ginjal, Kenali Gejalanya Berikut
Health
Hengki Kawilarang Meninggal: Sempat Alami Gangguan Ginjal, Kenali Penyebabnya Berikut
Hengki Kawilarang Meninggal: Sempat Alami Gangguan Ginjal, Kenali Penyebabnya Berikut
Health
Hengki Kawilarang Meninggal Setelah Alami Diabetes dan Cuci Darah, Kenali Penyakit Ini
Hengki Kawilarang Meninggal Setelah Alami Diabetes dan Cuci Darah, Kenali Penyakit Ini
Health
Adam Suseno Alami Pendarahan Hebat akibat Luka Robek, Jalani Operasi Besar
Adam Suseno Alami Pendarahan Hebat akibat Luka Robek, Jalani Operasi Besar
Health
Hengki Kawilarang Meninggal Pada Usia 47 Tahun karena Sakit Apa? Ini Penjelasannya...
Hengki Kawilarang Meninggal Pada Usia 47 Tahun karena Sakit Apa? Ini Penjelasannya...
Health
Hengki Kawilarang Meninggal, Ini Penjelasan Medis Soal Prosedur Cuci Darah
Hengki Kawilarang Meninggal, Ini Penjelasan Medis Soal Prosedur Cuci Darah
Health
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau