Ini karena fungsi sistem reproduksi juga bergantung pada kesehatan tubuh secara umum.
Jadi, ketika pria berolahraga secara teratur, testis berfungsi lebih baik dan jumlah sperma meningkat.
Sebuah studi yang diterbitkan dalam Human Reproduction pada 2014 mengamati 231 pria yang mencari perawatan kesuburan dan tingkat aktivitas fisik mereka.
Para peneliti menemukan bahwa angkat beban, lari, dan joging, dikaitkan dengan konsentrasi sperma yang lebih tinggi daripada jenis olahraga lain seperti berjalan kaki dan aerobik.
Dikutip dari Healthline, secara umum, beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa pria yang berolahraga secara teratur memiliki kadar testosteron yang lebih tinggi dan kualitas air mani yang lebih baik dibanding pria yang tidak aktif.
Baca juga: Pada Usia Berapa Kesuburan Wanita Akan Menurun?
Dalam peringatan di bungkus rokok, kebiasaan ini diketahui dapat menyebabkan sejumlah masalah seksual.
Lebih jauh lagi, merokok dapat berdampak negatif terhadap jumlah sperma.
Menurut analisis yang dipublikasikan dalam Human Reproduction pada 2007, pria yang merokok lebih dari 20 batang sehari mengalami penurunan konsentrasi sperma sebesar 19 persen dibandingkan dengan bukan perokok.
Sebuah ulasan tahun 2015 dalam World Journal of Men's Health menemukan bahwa merokok dapat menyebabkan kerusakan DNA pada sperma, yang mengurangi kesuburan.
Untuk itu, bagi Anda yang mendambakan momongan, berhenti merokok adalah langkah yang tepat.
Testis membutuhkan waktu sekitar tiga bulan untuk menghasilkan sperma segar. Itu artinya, pria yang berhenti merokok setidaknya tiga bulan sebelum pembuahan akan memiliki sperma yang lebih sehat dan kesempatan yang lebih baik untuk membuahi sel telur.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa minum alkohol 14 gelas atau lebih dalam seminggu, dapat menurunkan kualitas sperma dan menurunkan produksi testosteron.
Kondisi lain yang memperburuk kualitas sperma adalah penggunaan narkoba. Narkoba jenis opioid atau mariyuana juga dapat berdampak negatif pada kesuburan.
Secara umum, menghindari penggunaan zat terlarang dan mengembangkan kebiasaan sehat dapat meningkatkan jumlah sperma dan kesuburan.
Baca juga: 16 Makanan untuk Meningkatkan Kesuburan Saat Program Hamil
Asam aspartat D (D-AA) adalah asam amino yang membantu pembentukan protein dalam tubuh. Ini ditemukan dalam konsentrasi tinggi di kelenjar endokrin, seperti ovarium dan testis.
Itulah mengapa D-AA penting untuk fungsi sperma. Banyak peneliti percaya bahwa D-AA berimplikasi pada kesuburan pria.
Dalam studi yang terbit di jurnal Fertility and Sterility tahun 2005 menemukan bahwa kadar D-AA pada pria yang infertil secara signifikan lebih rendah dibanding pria subur.
Sebuah studi yang terbit dalam jurnal Advances in Sexual Medicine tahun 2012 menemukan bahwa mengonsumsi suplemen D-AA selama tiga bulan secara substansial meningkatkan jumlah sperma dan motilitas sperma mereka.