Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 27/09/2020, 15:00 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

KOMPAS.com – Telat haid adalah kondisi yang kerap dialami wanita di mana penyebabnya sangat beragam.

Seringkali kondisi ini dikaitkan pada kehamilan.

Padahal sebetulnya masih ada beberapa kemungkinan penyebab telat haid lainnya.

Baca juga: Penyebab Sakit Perut Saat Haid dan Cara Mengatasinya

Selain penyebab, beberapa wanita mungkin selama ini bertanya-tanya mengenai berapa lama telat haid yang normal ketika mengalami situasi itu?

Mengenai hal ini, Dokter spesialis obgyn, dr. Ivander Utama, Sp.OG dalam bukunya Papa Mama Siap Hamil (2019), menerangkan siklus menstruasi biasanya berlangsung selama 28 hari.

Tapi, jika siklus haid terjadi kurang atau lebih dari itu sebanyak 7 hari atau seminggu masih termasuk normal.

Menurut dr. Ivander, siklus haid normal berkisar antara 21-35 hari, terhitung sejak hari pertama menstruasi (timbul flek) hingga 1 hari sebelum menstruasi berikutnya.

Jadi, haid pada wanita masih terhitung normal jika muncul di mana saja di antara rentang waktu itu.

Dengan ini, jika telat haid pada wanita yang memiliki siklus haid teratur 28 hari terjadi lebih dari 7 hari apalagi terus berulang, akan lebih baik jika segera memeriksakan diri ke dokter.

Penyebab telat haid

Ada sejumlah faktor atau kondisi yang bisa menyebabkan siklus menstruasi pada wanita berubah.

Baca juga: Berapa Hari Masa Subur pada Wanita Terjadi?

Merangkum Health Line, berikut ini adalah beberapa penyebab telat haid yang dapat dipertimbangkan:

  • Stres
  • Gangguan hormonal
  • Mengalami perubahan berat badan yang cepat dan drastis
  • Melakukan olahraga berat
  • Mengidap polycystic ovarian syndrome (PCOS) adalah gangguan hormon
  • Efek samping program KB
  • Mengalami gangguan tiroid
  • Mengalami menopause dini
  • Masalah kesehatan kronis tertentu, terutama penyakit celiac dan diabetes mellitus
  • Kehamilan

Baca juga: 4 Cara Atasi Bad Mood Saat PMS Rekomendasi Dokter Spesialis Obgyn

Memang ada banyak kemungkinan yang bisa terjadi ketika seorang wanita terlambat haid.

Perhatikan ada tidaknya kondisi yang dapat memicu telat haid.

Jika dalam siklus sebelumnya ada riwayat seksual, maka wanita akan lebih baik jika melakukan pemeriksaan awal kehamilan untuk memastikan apakah hamil atau tidak ketika mengalami telat haid.

Sedangkan, jika tidak ada riwayat hubungan seksual sebelumnya, maka kemungkinan hamil dapat diabaikan.

Guna mendapatkan hasil yang akurat mengenai penyebab telat haid dan perawatan yang tepat sesuai kondisi, stiap wanita yang mengalami masalah ini disarankan untuk memeriksakan diri ke dokter.

Baca juga: 11 Tanda Awal Kehamilan yang Sering Tak Disadari, Termasuk Jerawat?

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau