2. Batu struvit
Batu struvit terbentuk sebagai respons terhadap infeksi saluran kemih.
Batu-batu ini dapat tumbuh dengan cepat dan menjadi cukup besar, terkadang dengan sedikit gejala atau sedikit peringatan.
3. Batu asam urat
Batu asam urat dapat terbentuk pada orang yang kehilangan terlalu banyak cairan karena diare kronis atau malabsorpsi.
Selain itu, batu ginja ini juga mungkin terjadi pada mereka yang makan makanan berprotein tinggi, dan yang menderita diabetes atau sindrom metabolik.
Faktor genetik tertentu juga dapat meningkatkan risiko batu asam urat.
Baca juga: 4 Tahapan Gejala Asam Urat yang Perlu Diwaspadai
4. Batu sistin
Batu sistin terbentuk pada orang dengan kelainan keturunan yang disebut cystinuria yang menyebabkan ginjal mengeluarkan terlalu banyak asam amino tertentu.
Faktor-faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang mengembangkan batu ginjal meliputi:
1. Riwayat keluarga
Jika seseorang di keluarga Anda pernah menderita batu ginjal, kemungkinan besar Anda juga akan terkena batu ginjal.
Sementara itu, apabila Anda pernah mengalami satu atau lebih batu ginjal, Anda berisiko lebih tinggi terkena batu ginjal lainnya.
Baca juga: 14 Makanan yang Mengandung Natrium Tinggi
2. Dehidrasi
Tidak minum cukup air setiap hari dapat meningkatkan risiko batu ginjal.
Orang yang tinggal di daerah beriklim hangat dan kering serta mereka yang banyak berkeringat mungkin memiliki risiko lebih tinggi dibandingkan orang lain.
3. Diet tertentu
Makan makanan yang tinggi protein, natrium (garam), dan gula dapat meningkatkan risiko beberapa jenis batu ginjal.
Ini terutama berlaku bagi diet tinggi natrium.
Terlalu banyak garam dalam makanan bisa meningkatkan jumlah kalsium yang harus disaring oleh ginjal dan secara signifikan meningkatkan risiko batu ginjal.
4. Kegemukan