Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 01/10/2020, 06:00 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Indeks massa tubuh (BMI) yang tinggi, ukuran pinggang yang besar, dan penambahan berat badan telah dikaitkan dengan peningkatan risiko batu ginjal.

Baca juga: 9 Makanan yang Mengandung Purin Tinggi

5. Penyakit pencernaan dan pembedahan

Operasi bypass lambung, penyakit radang usus, atau diare kronis dapat menyebabkan perubahan pada proses pencernaan yang memengaruhi penyerapan kalsium dan air, sehingga meningkatkan jumlah zat pembentuk batu dalam urine.

Kondisi medis lain seperti asidosis tubulus ginjal, sistinuria, hiperparatiroidisme, dan infeksi saluran kemih berulang juga dapat meningkatkan risiko batu ginjal.

6. Konsumsi suplemen dan obat-obatan tertentu

Konsumsi suplemen dan obat-obatan tertentu, seperti vitamin C, suplemen makanan, pencahar (bila digunakan secara berlebihan), antasida berbasis kalsium, dan obat-obatan tertentu yang digunakan untuk mengobati migrain atau depresi, dapat pula meningkatkan risiko batu ginjal.

Baca juga: Jangan Sampai Kelebihan, Ini Kebutuhan Vitamin C Harian Sesuai Usia

Gejala batu ginjal sakitnya di mana?

Setelah mengetahui pengertian, jenis, penyebab, dan faktor risiko batu ginjal, Anda mungkin masih penasaran dengan gejala batu ginjal, salah satunya menyangkut pertanyaan batu ginjal sakitnya di mana.

Mengenai hal ini, dalam Buku Cara Menyemuhkan Batu & Gagal Ginjal Secara Alami (2016) oleh Dt. Awan (Andreas Hermawan), dijelaskan bahwa saat batu ginjal berukuran kecil, pada umumnya tidak menimbulkan gejala karena bisa keluar dari tubuh secara alami.

Namun, apabila batu ginjal berukuran lebih besar, gejalanya dapat dirasakan oleh pengidapnya.

Lokasi nyeri yang muncul akibat batu ginjal ini bisa berbeda-beda tergantung letak batu.

Misalnya, batu di dalam kandung kemih bisa menyebabkan nyeri di perut bagian bawah.

Sedangkan, batu yang menyumbat ureter, pervis renalis, maupun tubulus renalis bisa menyebabkan nyeri punggung atau kolik renalis (nyeri kolik yang hebat).

Kolik renalis ditandai dengan nyeri hebat yang hilang-timbul, biasanya di daerah antara tulang rusuk dan tulang pinggang, yang dapat menjalar ke perut, daerah kemaluan (selangkangan), dan paha sebelah dalam.

Baca juga: 7 Penyebab Sakit Pinggang Saat Bangun Tidur dan Cara Mengobatinya

Gejala batu ginjal lainnya yang dapat terjadi, yakni:

  • Mual dan mutah
  • Perut menggelembung
  • Demam
  • Menggigil
  • Darah di dalam air kemih atau urine
  • Kencing terasa sakit atau panas
  • Penderita juga cenderung akan menjadi sering berkemih, terutama ketika batu melewati ureter.

Batu ginjal termasuk penyakit yang dapat menyebabkan infeksi saluran kemih (ISK).

Jika batu sampai menyumbat aliran kemih, bakteri dapat terperangkap di dalam air kemih yang terkumpul di atas penyumbatan, sehingga terjadilah infeksi.

Apabila penyumbatan ini berlangsung lama, urine bisa mengalir balik ke saluran di dalam ginjal, kemudian menyebabkan penekanan yang akan menggelembungkan ginjal (hidronefrosis) dan pada akhirnya dapat menyebabkan kerusakan ginjal.

Jadi, jangan ragu untuk segera berbicara dengan dokter apabila mengalami tanda dan gejala batu ginjal di atas untuk mengetahui penyebab dan mendapat penanganan yang tepat.

Baca juga: 12 Penyakit Menular Seksual yang Harus Diwaspadai

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau