KOMPAS.com - Umumnya, pria cenderung cuek dengan kondisi kesehatan mereka.
Padahal, kombinasi gaya hidup yang buruk dan kurang memerhatikan kondisi kesehatan bisa mendekatkan mereka pada "silent killer".
Silent killer merupakan istilah untuk penyakit yang tak menunjukan gejala. Terkadang, penyakit yang masuk daftar "silent killer" ini muncul dengan gejala yang seringkali luput dari perhatian.
Padahal, jika tak segera ditangani kondisi tersebut bisa menyebabkan kerusakan permanen dan merengut nyawa.
Baca juga: 5 Cara Mudah Mengatasi Tekanan Darah Tinggi
Berikut 4 daftar penyakit yang masuk kategori "silent killer" di kalangan pria:
Penyakit jantung adalah salah satu penyebab utama kematian pria.
Penyakit ini memengaruhi kondisi jantung dan pembuluh darah, yang bisa memicu gagal jantung, angina, penyakit arteri koroner, dan aritmia.
Melansir data Piedmont Healthcare, satu dari empat pria meninggal karena penyakit jantung setiap tahun.
Penyakit ini tergolong mematikan karena seringkali tak menunjukan gejala pada tahap awal.
Menurut ahli jantung Jyoti Syarma, ada beberapa faktor risiko yang seringkali memicu penyakit jantung, yakni tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, dan faktor genetik.
Seringkali, faktor risiko tersebut tak dirasakan oleh banyak orang, khususnya kalangan pria.
"Jika dibiarkan, faktor risiko ini bisa semakin bertambah. Itu sebabnya, sangat penting melakukan pemeriksaan rutin," saran Syarma.
Kanker prostat adalah jenis kanker paling umum di antara pria, setelah kanker kulit.
Menurut ahlionkologi Spencer Kozin, kanker prostat seringkali tidak menimbulkan gejala hingga menyebar ke seluruh tubuh.
"Jika sudah menyebar, penyakitnya tidak lagi bisa disembuhkan, hanya bisa diobati," tambah Kozin.
Oleh karena itu, Kozin menyarankan para pria untuk melakukan skrining antigen khusus prostat (PSA) secara teratur guna melakukan deteksi dini.
Penelitian menunjukkan bahwa skrining PSA secara teratur dapat menurunkan risiko kematian akibat kanker prostat hingga lebih dari 25 persen.
“Pembunuh diam-diam ini dapat dihentikan dengan melakukan deteksi sedini mungkin," ujarnya.
Hipertensi atau tekanan darah tinggi juga termasuk "silent killer" yang bisa memicu komplikasi fatal, terutama serangan jantung.
Menurut ahli pengobatan keluarga Vikash Modi, hipertensi bisa disebabkan oleh berbagai faktor, seperti stres, pola makan buruk, dan genetik.
"Butuh proses panjang dan kesabaran untuk mengembalikan tekanan darah ke tingkat normal ketika sudah terjadi hipertensi," ujar MOdi.
Apalagi, komplikasi akibat hipertensi bisa terjadi dalam waktu lama dan muncul tanpa gejala.
Baca juga: Bahaya Kesehatan Akibat Dinding Rumah Berjamur
Di negara maju sekelas AS, diabetes telah menjadi penyebab kematian utama nomor tujuh.
Diabetes dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, dan dapat menyebabkan masalah pada mata, kulit, dan sistem saraf.
Gejala diabetes mudah tidak terdeteksi. Namun, gejala awal yang seringkali tak disadari bisa berupa berikut:
Menerapkan gaya hidup sehat dan menjadwalkan pemeriksaan rutin dapat membantu mencegah atau menghentikan "silent killer" ini sebelum terlambat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.