KOMPAS.com - Anak-anak juga berisiko tinggi mengalami tekanan darah tinggi atau hipertensi.
Sama dengan orang dewasa, hipertensi pada anak bisa mengakibatkan komplikasi jangka panjang yang serius, seperti penyakit jantung, gangguan ginjal, dan stroke.
Hipertensi biasanya tidak menimbulkan gejala di tahap awal penyakit.
Baca juga: 5 Cara Mudah Mengatasi Tekanan Darah Tinggi
Akan tetapi, ada beberapa tanda yang bisa mengindikasikan anak sedang mengalami keadaan darurat akibat tingginya tekanan darah. Berikut tanda tersebut:
Jika si kecil mengalami gejala tersebut, sebaiknya segera cari pertolongan medis.
Tekanan darah tinggi pada anak bisa terjadi karena kondisi medis lain, seperti kelainan jantung, penyakit gijal, kondisi genetik, atau kelainan hormonal.
Faktor risiko lain bisa berupa obesitas dan pola makan yang buruk.
Berdasarkan faktor penyebabnya, hipertensi pada anak juga dibedakan menjadi berikut:
- Hipertensi primer
Hipertensi primer terjadi dengan sendirinya, tanpa penyebab yang dapat diidentifikasi.
Jenis tekanan darah tinggi ini lebih sering terjadi pada anak berusia enam tahun ke atas.
Faktor risiko yang bisa memicu hipertensi primer, antara lain:
- Hipertensi sekunder
Hipertensi sekunder disebabkan oleh kondisi medislain. Jenis hipertensi ini seringkaliterjadi pada anak di bawah usia enam tahun.
Penyebab hipertensi sekunder, antara lain:
Baca juga: 5 Jenis Makanan yang Bisa Memicu Sembelit
Selain mengikuti saran doket, orangtua bisa membantu sang buah hati untuk terbebas dari hipertensi dengan cara berikut:
Tekanan darah tinggi yang disebabkan oleh kondisi lain terkadang dapat dikontrol atau dicegah dengan mengelola kondisi yang menyebabkannya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.