Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Penyebab Kanker Paru-paru, Tak Hanya Rokok

Kompas.com - 24/11/2020, 10:10 WIB
Mahardini Nur Afifah

Penulis

KOMPAS.com - Kanker paru-paru adalah pertumbuhan sel abnormal atau tumor ganas yang bermula dari organ paru-paru.

Kanker paru-paru kebanyakan dimulai dari sel pelapis saluran organ vital dari sistem pernapasan ini.

Beberapa jenis kanker paru-paru menyebar dengan cepat ke bagian tubuh lainnya. Tapi, terkadang kanker ini tumbuh lambat dan mudah diobati.

Baca juga: 4 Gejala Kanker Paru-paru Sesuai Jenisnya

Melansir Mount Sinai, gejala kanker paru-paru tahap awal kerap tak menimbulkan tanda khusus.

Namun, ada juga penderita yang bisa merasakan perubahan kondisi tubuh terkait kanker.

Umumnya, gejala kanker paru-paru baru muncul setelah penyakit bertambah parah dan kanker menyebar ke bagian tubuh lain.

Beberapa ciri-ciri kanker paru-paru di tahap awal yang jamak dirasakan penderitanya antara lain:

  • Dada terasa nyeri
  • Batuk tak kunjung sembuh
  • Batuk berdarah atau muncul darah di dahak
  • Kelelahan
  • Berat badan turun tanpa sebab jelas
  • Tidak berselera makan
  • Kerap sesak napas

Kanker paru-paru stadium lanjut acapkali menimbulkan tanda nyeri tulang, suara serak sampai hilang, nyeri sendi, sakit bahu, susah menelan, wajah dan lengan bengkak, dan badan lemas.

Baca juga: Siapa yang Berisiko Besar Terkena Penyakit Kanker Paru-paru?

Kanker paru-paru dapat terjadi karena perubahan atau mutasi sel di paru-paru.

Penyebab kanker paru-paru bisa dipengaruhi beberapa faktor. Melansir American Lung Association, berikut beberapa kondisi yang memicu mutasi atau perubahan sel di paru-paru biang kanker:

1. Rokok

Ilustrasi rokokShutterstock Ilustrasi rokok
Merokok adalah penyebab kanker paru-paru yang utama. Sekitar 90 persen kasus kanker paru-paru terkait dengan rokok.

Asap rokok mengandung beragam bahan kimia yang bisa memicu kanker paru-paru.

Bahaya rokok yang bisa memicu kanker paru-paru ini tidak hanya mengancam perokok aktif.

Perokok pasif atau orang yang terpapar asap rokok bisa memiliki risiko sejenis.

Bahkan, orang yang sudah berhenti merokok risikonya terkena kanker paru-paru tidak serta-merta hilang. Namun, risikonya bisa lebih rendah daripada perokok aktif.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau