KOMPAS.com - Hubungan beracun atau toxic relationship adalah relasi yang membuat salah satu pihak merasa tidak didukung, direndahkan, atau diserang.
Bentuk tindakan negatif yang bisa menggerogoti kesehatan mental seseorang ini bisa berupa serangan fisik, psikologis, atau emosional.
Hubungan toksik bisa dialami pasangan, antarteman, rekan kerja, sampai keluarga.
Baca juga: Kenali Apa itu Toxic Relationship, Tanda Hubungan Sudah Tak Sehat
Tanda hubungan beracun tidak selalu berupa kekerasan fisik atau caci maki.
Di banyak kasus, toxic relationship bisa terlihat samar namun lambat laut membuat seseorang kehilangan jati dirinya.
Dilansir dari laman resmi Mental Health, suatu hubungan dikatakan mengarah pada ciri-ciri toxic relationship apabila:
Baca juga: Apa itu Cemburu?
Penyebab seseorang melakukan toxic relationship terhadap pasangan, teman, atau anggota keluarganya bisa dilatari banyak hal.
Melansir Time, toxic relationship bisa disebabkan masa lalu atau latar belakang seseorang yang dibesarkan dengan kondisi minim kasih sayang.
Penyebab toxic relationship juga dapat berasal dari pengalaman masa lalu yang pernah mendapatkan perundungan.
Atau, bisa juga karena seseorang punya masalah gangguan mental seperti depresi dan kecemasan yang tidak tertangani.
Kadang kala, hubungan beracun juga bisa muncul dari pasangan yang sifatnya timpang. Misalkan salah satunya tipe pengontrol, sedangkan pihak lainnya pengalah.
Baca juga: Apa Itu Me Time dan Arti Pentingnya bagi Kesehatan Mental?
Kabar baiknya, hubungan beracun ini sebenarnya bisa diperbaiki, asalkan ada komitmen dari kedua belah pihak untuk mengatasinya.
Melansir Verywell Mind, berikut beberapa cara keluar dari toxic relationship:
Baca juga: Apa itu Self Love?
Apabila beberapa cara keluar dari toxic relationship di atas sudah dijajal tapi tidak ada tanda-tanda kondisinya membaik, bahkan semakin parah, saatnya minta bantuan orang lain.
Dukungan tambahan ini bisa datang dari tenaga profesional atau terapis yang ahli menangani masalah interpersonal.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.