KOMPAS.com - Pada orang dewasa yang sehat, sesekali menahan kencing mungkin tidak akan menimbulkan masalah.
Hal ini mungkin terjadi ketika seseorang dalam situasi tertentu yang sulit ditinggalkan untuk pergi ke toilet, seperti sedang rapat atau berada di kendaraan umun.
Tapi, jika menahan buang air kecil sudah menjadi suatu kebiasaan, hal itu bisa menimbulkan masalah kesehatan.
Baca juga: Waspadai Penyebab Urine Berwarna Hijau, Merah, Ungu, Oranye, dan Seperti Teh
Kandung kemih yang sehat dapat menahan sekitar 400-500 ml atau sekitar dua gelas urine sebelum mencapai kapasitas maksimalnya.
Ketika kandung kemih ini terisi sekitar setengahnya dengan cairan, ia akan mengirimkan sinyal ke otak bahwa sudah waktunya untuk buang air kecil.
Otak menciptakan keinginan untuk buang air kecil sambil menyuruh kandung kemih untuk bertahan. Karena terkadang, seseorang perlu menahan kencing.
Sebenarnya, tidak ada aturan tegas tentang seberapa lama seseorang aman untuk menahan kencing.
Beberapa orang mungkin lebih rentan terhadap efek samping menahan kencing daripada yang lain.
Berikut ini adalah beberapa efek samping atau bahaya potensial dari sering menahan kencing:
1. Sebabkan rasa nyeri
Melansir Medical News Today, orang yang secara teratur mengabaikan keinginan untuk buang air kecil mungkin akan merasakan sakit di kandung kemih atau ginjal.
Ketika seseorang akhirnya mencapai kamar mandi, buang air kecil juga bisa menyakitkan.
Otot-otot juga mungkin tetap mengepal sebagian setelah urine dikeluarkan, yang dapat menyebabkan kram panggul.
Baca juga: 7 Penyebab Urine Berwarna Gelap yang Perlu Diketahui
2. Sebabkan infeksi saluran kemih (ISK)
Dalam beberapa kasus, menahan kencing terlalu lama maupun terlalu sering dapat menyebabkan bakteri berkembang biak.
Kondisi ini dapat menyebabkan infeksi saluran kemih (ISK).
Tidak ada penelitian yang menunjukkan bahwa menahan buang air kecil menyebabkan ISK, tetapi banyak dokter menyarankan untuk menghindarinya, terutama jika seseorang memiliki riwayat ISK.
Orang yang tidak minum cukup cairan lebih mungkin mengembangkan ISK karena kandung kemih tidak memberi tahu tubuh untuk cukup sering kencing.
Hal itu dapat menyebabkan bakteri menyebar melalui saluran kemih, yang menyebabkan infeksi.
Baca juga: 6 Penyebab Urine Berwarna Kuning Tua dan Cara Mengatasinya
Gejala infeksi saluran kemih yang bisa muncul di antaranya yakni:
3. Sebabkan peregangan kandung kemih
Dalam jangka panjang, menahan kencing secara teratur dapat menyebabkan kandung kemih meregang.
Hal ini mungkin membuat kandung kemih sulit atau tidak mungkin untuk berkontraksi dan mengeluarkan kencing secara normal.
Jika seseorang memiliki kandung kemih yang meregang, tindakan ekstra, seperti kateter mungkin akan diperlukan.
4. Sebabkan kerusakan otot dasar panggul hingga inkontinensia urine
Sering menahan kencing dapat pula merusak otot dasar panggul.
Baca juga: 6 Penyebab Urine Jernih, Bisa Jadi Gejala Diabetes hingga Sakit Ginjal
Salah satu otot ini adalah sfingter uretra yang menjaga agar uretra tetap tertutup, untuk mencegah kebocoran urine.
Alhasil, merusak otot ini dapat menyebabkan inkontinensia urine. Di mana, penderitanya bisa mengeluarkan urine tanpa disadari.
Melakukan latihan dasar panggul seperti Kegels dapat membantu memperkuat otot-otot ini dan mencegah kebocoran atau memperbaiki kehilangan otot.
5.Picu batu ginjal
Menahan kencing dapat menyebabkan terbentuknya batu ginjal pada orang dengan riwayat kondisi tersebut atau orang yang memiliki kandungan mineral tinggi dalam urine mereka.
Kencing sering kali mengandung mineral seperti asam urat dan kalsium oksalat.
Baca juga: 6 Makanan Penyebab Batu Ginjal yang Harus Diwaspadai
6. Picu retensi urine
Kebiasaan menahan kencing juga dapat menyebabkan retensi urine.
Retensi urine adalah kondisi di mana kandung kemih tidak dapat mengosongkan diri sepenuhnya karena tersumbatnya aliran urine yang bebas melalui kandung kemih dan uretra.
Melansir Health Line, kandung kemih adalah bagian dari sistem kemih. Itu terhubung melalui ureter ke ginjal.
Dalam kasus yang jarang terjadi, urine dapat kembali ke ginjal dan menyebabkan infeksi atau kerusakan ginjal.
Kondisi medis yang sudah ada sebelumnya, seperti pembesaran prostat atau kandung kemih neurogenik akibat kerusakan saraf, dapat menyebabkan retensi urine yang tidak disengaja.
Penyumbatan pada saluran kemih atau otot kandung kemih yang melemah dapat mencegah kandung kemih untuk sepenuhnya kosong.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.