KOMPAS.com – Urine adalah zat cair buangan yang terhimpun di dalam kandung kemih dan dikeluarkan dari dalam tubuh melalui saluran kemih.
Maka dari itu, urine juga bisa disebut sebagai air kemih, air seni atau air kencing.
Urine normalnya berwujud bening dan berwarna agak kuning. Warna tersebut berasal dari pigmen tubuh yang disebut urochrome.
Baca juga: 6 Penyebab Urine Berwarna Kuning Tua dan Cara Mengatasinya
Jika urine mengalami perubahan warna, kemungkinan ada beberapa hal yang menjadi faktor penyebab, termasuk adanya penyakit di dalam tubuh.
Maka dari itu, ada baiknya Anda mulai membiasakan diri untuk melihat apa warna urine yang keluar.
Melansir Buku Body Signs (2007) oleh Joan Liebmann-Smith, Ph.D., dan Jacqueline Nardi Egan, urine bisa saja berubah warna menjadi merah muda, hijau, kuning tua, ungu, atau seperti teh.
Beberapa orang mungkin mengartikan perubahan warna urine tersebut sekadar akibat dari mengonsumsi makanan atau obat-obatan yang mengandung zat pewarna.
Namun pada kenyataannya, warna-warni urine tersebut terkadang bisa juga menjadi petunjuk-petunjuk berharga adanya masalah kesehatan atau penyakit di dalam tubuh.
Berikut ini beberapa perubahan warna urine yang mungkin terjadi dan penyebabnya:
1. Penyebab urine berwarna hijau
Seperti halnya banyak perubahan warna urine, kencing berwarna hijau mungkin disebabkan oleh konsumsi makanan atau minuman berwarna hijau.
Baca juga: Penyebab Urine Berbusa dan Cara Mengatasinya
Asparagus adalah sayuran atau bahan makanan yang bisa menjadi penyebab urine bewarna hijau plus berbau.
Selain itu, kencing berwarna hijau adalah reaksi yang cukup umum terhadap mulitivitamin tertentu dan beberapa obat-obatan yang digunakan untuk mengatasi depresi, alergi, mual, nyeri, dan peradangan.
Pasien yang pernah mendapat anestesi propofol kadang-kadang juga mengeluarkan urine berwarna hijau setelah operasi, meski beberapa orang diketahui kencing berwarna merah muda.
Tetapi, urine berwarna hijau juga bisa menjadi bukti terbentuknya bilirubin, zat kimia kehijauan yang ditemukan dalam cairan empedu dan dihasilkan oleh hati yang juga bertanggung jawab atas penyakit kuning.