Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Penyebab Medis Takikardia dan Cara Mengatasinya

Kompas.com - 01/02/2021, 06:00 WIB
Ariska Puspita Anggraini

Penulis

KOMPAS.com- Takikardia membuat jantung penderitanya berdetak terlalu cepat.

Hal ini mengakibatkan jantung tidak dapat memompa oksigen ke seluruh tubuh dengan efisien.

Penderita takikardia biasanya memiliki detak jantung lebih dari 100 denyut per menit.

Padahal, detak jantung manusia normal hanyalah 60 hingga 100 jaki per menit.

Sebenarnya, takikardia dapat menjadi bagian dari respons normal tubuh terhadap kecemasan, demam, kehilangan darah yang cepat, atau olahraga berat.

Baca juga: Tanda Awal Serangan Jantung yang Kerap Tak Disadari

Di sisi lain, takikardia bisa menjadi efek samping dari beberapa makanan dan minuman, termasuk kopi, teh, alkohol dan coklat, tembakau, atau pengobatan.

Akan tetapi, kondisi ini juga bisa disebabkan oleh masalah medis, seperti tingkat hormon tiroid yang sangat tinggi, yang disebut hipertiroidisme.

Pada beberapa orang, takikardia disebabkan oleh aritmia jantung alias kelainan detak atau ritme jantung yang disebabkan oleh jantung.

Takikardia juga bisa disebabkan oleh masalah paru-paru, seperti pneumonia atau pembekuan darah di salah satu arteri paru-paru.

Jika disebabkan oleh kondisi medis, takikardia membutuhkan penaganan dokter.

Berikut cara mengatasi takikardia berdasarkan penyebabnya:

1. Demam

Takikardia yang disebabkan oleh demam dapat diobati dengan obat penurun demam, seperti asetaminofen (Tylenol) atau ibuprofen (Advil, Motrin, dan lainnya).

Jika demam disebabkan oleh infeksi bakteri, antibiotik juga mungkin diperlukan.

2. Kehilangan darah

Untuk mengatasi kehilangan darah, pertama-tama pasien distabilkan dengan cairan yang diberikan secara intravena atau transfusi darah.

Setelah sumber perdarahan ditemukan, tim medis akan melakukan pembedahan untuk mengatasi pendarahan tersebut.

3. Hipertiroidisme

Hipertiroidisme dapat diobati dengan obat antitiroid seperti methimazole.

Perawatan alternatif lainnya adalah penggunaan yodium radioaktif untuk menghancurkan tiroid dengan radiasi.

Takikardia karena hipertiroidisme juga bisa diatasi dengan menghilangkan sebagian besar kelenjar tiroid dengan prosedur pembedahan yang disebut tiroidektomi subtotal.

Baca juga: 4 Komplikasi Serangan Jantung yang Perlu Diwaspadai

4. Aritmia jantung

Perawatan tergantung pada penyebab aritmia. Pada beberapa orang, memijat sinus karotis di leher akan menghentikan masalahnya.

Namun, ada pula yang memerlukan obat-obatan seperti digitalis (Lanoxin), beta-blocker, calcium channel blocker, atau amiodarone (Cordarone, Pacerone, versi generik).

Beberapa pasien hanya merespons ablasi kateter frekuensi radio, prosedur yang menghancurkan area jaringan jantung abnormal yang memicu takikardia.

Takikardia karena aritmia juga bisa diatasi dengan kardioversi listrik, prosedur yang memberikan kejutan listrik berjangka waktu ke jantung untuk memulihkan irama jantung normal.

5. Penyakit paru-paru

Jika takikardia disebabkan oleh gumpalan darah di paru-paru, pengobatan yang biasa dilakukan adalah obat yang melarutkan gumpalan dan mencegah lebih banyak gumpalan terbentuk.

Takikardia karena pneumonia atau masalah paru-paru lainnya dapat diobati dengan penggunaan obat untuk kondisi tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau