Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 08/02/2021, 12:04 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Merangkum WebMD, bronkitis sering berkembang setelah salesma (common cold) dan muncul sebagai gejala yang memburuk.

Gejala bronkitis mungkin termasuk:

  • Batuk berdahak bening, kuning, hijau, atau bercak darah
  • Demam dan menggigil
  • Sesak atau nyeri dada 
  • Merasa lesu

Bronkitis kronis biasanya berlangsung beberapa minggu.

Bronkitis akut tidak berlangsung lama, tetapi gejalanya sering kali lebih parah.

Sulit untuk menentukan kapan bronkitis telah berkembang menjadi pneumonia karena memiliki banyak gejala yang sama. Tapi yang pasti, gejala pneumonia cenderung lebih parah.

Jika Anda mengalami gejala bronkitis, ada baiknya untuk memeriksakan diri ke dokter.

Gejala serangan jantung saat tidur, seperti nyeri dada dan muncul keringat dingin penting dikenali untuk dapat dikonsultasikan segera dengan dokter.

Baca juga: 8 Gejala Pneumonia yang Perlu Diwaspadai

Dokter akan menggunakan stetoskop untuk mendengarkan dada dan paru-paru Anda untuk menentukan apakah infeksi telah berpindah ke paru-paru Anda.

Dokter mungkin meminta Anda untuk kembali dalam jangka waktu tertentu jika gejala Anda belum sembuh atau jika gejala Anda memburuk.

Ada gejala pneumonia berat tertentu yang tidak dimiliki bronkitis.

Jika Anda mengalami salah satu dari gejala berikut, jangan tunda untuk segera cari bantuan medis:

  • Kesulitan bernapas yang signifikan
  • Perasaan bahwa dada seperti sedang diremukkan
  • Batuk banyak darah
  • Kuku atau bibir biru

Seperti kebanyakan penyakit, pengobatan pneumonia lebih mungkin berhasil jika diketahui lebih awal.

Pneumonia yang tidak diobati dapat meningkat dengan cepat, jadi jangan ditunda untuk pergi ke dokter.

Baca juga: 9 Gejala Awal Kanker Paru-paru yang Harus Diwaspadai

Bahkan jika Anda merasa gejala Anda relatif ringan dan mungkin hanya bronkitis, tetap periksakan diri saja.

Bronkitis mungkin juga memerlukan antibiotik jika disebabkan oleh infeksi bakteri.

Perawatan untuk pneumonia tergantung pada penyebabnya.

Obat antibiotik, antivirus, dan antijamur semuanya digunakan untuk mengobati berbagai jenis pneumonia.

Dokter Anda mungkin juga meresepkan obat pereda nyeri.

Banyak kasus pneumonia dapat diobati di rumah dengan obat oral. Tetapi, jika gejala Anda parah atau Anda memiliki masalah kesehatan lain, dokter mungkin merekomendasikan rawat inap.

Perawatan Anda di rumah sakit mungkin termasuk antibiotik intravena, terapi pernapasan, atau terapi oksigen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com