KOMPAS.com - Situasi menegangkan kerap memicu serangan kecemasan atau anxiety attack.
Anxiety attact juga bisa disertai dengan rasa khawatir, gelisah dan tegang pada otot dan perubahan pada detak jantung.
Baca juga: Apa Artinya Lingkaran Setan GERD dan Anxiety?
Anxiety attack terjadi karena ada peristiwa pemicunya seperti ujian, berbicara di hadapan banyak orang, dan sejenisnya.
Sebaliknya, pannick attack terjadi tanpa ada pemicu khusus.
Serangan panik dan kecemasan bisa melibatkan rasa takut, jantung berdebar atau berdebar kencang, pusing, nyeri dada, kesulitan bernapas, dan pikiran irasional.
Namun, kondisi tersebut bisa terjadi jauh lebih parah pada penderita pannick attack.
Penderita pannick attack lebih membutuhkan pertolongan medis daripada anxiety attack.
Selain itu, serangan panik bisa terjadi tanpa peringatan, dan tidak ada cara untuk mencegahnya.
Baca juga: 4 Cara Tenangkan Serangan Anxiety
Respons yang mengarah pada stres dan kecemasan dirancang untuk membantu kita mengatasi situasi sulit yang muncul sementara.
Saat stres dan cemas, tubuh memproduksi hormon adrenalin untuk membantu meghadapi bahaya.
Dalam kondisi normal, tingkat adrenalin dengan cepat kembali ke normal setelah rasa takut menghilang.
Namun, jika kecemasan berlanjut dan tingkat adrenalin tetap tinggi, maka bisa memicu komplikasi seperti berikut:
Kecemasan biasanya dapat diatasi dengan metode berikut:
Kecemasan juga bisa diatasi dengan perubahan gaya hidup seperti:
Jika Anda tahu kapan harus mengenali tanda-tanda bahwa Anda stres atau terlalu cemas, Anda mungkin bisa mengambil beberapa tindakan.