KOMPAS.com - Serangan jantung terjadi ketika pembuluh darah arteri koroner yang menyuplai darah ke jantung tersumbat.
Penyumbatan pembuluh darah ke jantung ini bisa menghentikan dan mengurangi aliran darah serta oksigen yang masuk ke jantung.
Dalam dunia medis, serangan jantung dikenal dengan istilah infark miokard.
Baca juga: Hati-hati, Ini 11 Tanda Penyakit Jantung yang Kerap Diabaikan
Dilansir dari Heart Foundation, penyebab serangan jantung paling umum yakni penyakit jantung koroner.
Kondisi ini terjadi ketika pembuluh darah arteri koroner menyempit karena tertutup plak dari lemak dan kolesterol.
Gejala serangan jantung saat tidur, seperti nyeri dada dan muncul keringat dingin penting dikenali untuk dapat dikonsultasikan segera dengan dokter.
Penyempitan arteri ini menghambat aliran darah yang masuk ke otot jantung secara signifikan.
Saat terjadi serangan jantung, plak dari dinding arteri bisa pecah dan membentuk gumpalan.
Gumpalan tersebut menghalangi aliran darah yang melewati arteri. Dampaknya, otot jantung bisa rusak.
Selain itu, serangan jantung juga disebabkan pembuluh darah arteri koroner yang kejang cukup parah.
Penyebab serangan jantung lainnya yang kurang lazim namun terkadang terjadi yakni robeknya dinding pembuluh arteri koroner.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.