KOMPAS.com - Mengurangi asupan karbohidrat menjadi langkah penting untuk mengontrol gula darah.
Pasalnya, karbohidrat akan dicerna tubuh menjadi gula dalam tubub.
Akan tetapi, serat makanan, protein, dan kandungan lemak juga turut memengaruhi kadar gula darah.
Komponen nutrisi tersebut juga berperan dalam menetapkan indeks glikemik makanan, yang menjadi tolak ukur seberapa drastis makanan tersebut dapat meningkatkan kadar gula darah.
Makanan dengan indeks glikemik rendah atau di bawah 55 berpengaruh signifikan pada kadar gula darah.
Baca juga: Bukan Karena Hal Gaib, Ini Penyebab Wanita Tidak Sadar Dirinya Hamil
Sementara itu, makanan dengan nilai indeks glikemik di atas 70 bisa memicu kenaikan gula darah drastis.
Berikut daftar makanan dengan indeks glikemik tinggi yang bisa memicu kenaikan gula darah:
Makanan yang mengandung biji-bijian putih, seperti roti putih, pasta, dan nasi adalah contoh sumber karbohidrat olahan.
Baca juga: Rama Sahetapy dan Merdianti Octavia Hadir ke Rumah Duka Ray Sahetapy
Jenis makanan tersebut telah berkurang nilai seratnya selama proses pengolahan.
Akibatnya, makanan tersebut cepat dicerna tubuh dan menaikan gula darah secara drastis.
Selain mengandung banyak gula, minuman manis seperti soda, es teh manis, dan bahkan jus buah hampir tidak mengandung protein, lemak, atau serat.
Baca juga: Pemutihan Pajak Kendaraan di Jabar, Dedi Mulyadi: Ada yang Nunggak 18 Tahun, Mau Kapan Bayarnya?
Terlebih lagi, minuman ini sebenarnya tidak membuat kita merasa kenyang.
Mengonsumsinya hanya akan meningkatkan gula darah. Jika haus, sebaiknya minum saja air putih.
Tidak hanya tinggi kalori dan lemak, makanan cepat saji seperti burger dan kentang goreng juga mengadung karbohidrat olahan.
Baca juga: Ray Sahetapy Sempat Berwasiat Ingin Dimakamkan di Kampung Halamannya
Seperti yang disebutkan sebelumnya, karbohidrat olahan cepat dicerna tubuh yang mengakibatkan gula darah melonjak tajam.