Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 18/02/2021, 18:06 WIB

KOMPAS.com - Kejang adalah kondisi saat tubuh mengalami goncangan cepat dan berulang kali secara tak terkendali.

Melansir Johns Hopkins Medicine, kejang dapat terjadi saat ada ledakan aktivitas listrik yang tidak terkontrol di sel saraf otak.

Hal itu bisa menyebabkan otot berkontraksi serta rileks berulang kali sampai memicu perubahan fisik.

Baca juga: Epilepsi Fotosensitif: Gejala, Penyebab, Cara Mengatasi

Serangan kejang yang terjadi bisa berbeda-beda pada setiap penderita. Terkadang kejang bisa membuat tubuh penderitanya kaku, berkedut, lemas, sampai hilang kesadaran.

Hal itu dipengaruhi penyebab kejang dan bagian otak yang terlibat serangan. Dilansir dari MedlinePlus, gejala kejang bisa berupa:

  • Seluruh tubuh gemetar
  • Mengalami kebingungan
  • Ngiler atau mulut berbusa
  • Mata terbelalak
  • Kehilangan kontrol kandung kemih atau usus
  • Tiba-tiba jatuh
  • Gigi gemertakan
  • Otot tubuh bergerak tidak terkendali sampai anggota tubuh bergerak dan menyentak

Gejala kejang dapat berhenti setelah beberapa menit, terkadang serangan bisa datang lagi setelah beberapa menit.

Baca juga: Terlihat Sepele, Kebanyakan Main Game Bisa Bikin Anak Pingsan

Penyebab kejang

Ilustrasi. Ilustrasi.
Segala sesuatu yang membuat aktivitas listrik di otak tidak normal bisa jadi penyebab kejang, di antaranya:

  1. Kadar gula darah tidak normal
  2. Kadar natrium tidak normal
  3. Infeksi otak seperti meningitis dan ensefalitis
  4. Cedera otak saat persalinan
  5. Cacat otak bawaan
  6. Tumor otak
  7. Penyalahgunaan narkoba
  8. Tersengat listrik
  9. Epilepsi
  10. Demam tingi (terutama kejang pada anak)
  11. Cedera kepala
  12. Penyakit jantung
  13. Fenilketonuria (biasanya dialami bayi)
  14. Keracunan
  15. Stroke
  16. Toksemia kehamilan
  17. Penumpukan racun di dalam tubuh karena gagal hati atau ginjal
  18. Tekanan darah tinggi
  19. Terkena gigitan ular berbisa
  20. Efek samping kecanduan alkohol atau obat tertentu

Terkadang, penyebab kejang tidak diketahui secara pasti. Kondisi ini disebut kejang idiopatik.

Kejang biasanya terjadi pada anak-anak saat demam, namun tidak menutup kemungkinan orang dewasa dan lansia mengalami kejang.

Serangan kejang yang berulang bisa jadi tanda epilepsi. Kondisi ini umumnya terjadi pada orang dengan riwayat keluarga yang sering kejang atau punya gangguan epilepsi.

Baca juga: 7 Pertolongan Pertama Luka Bakar Saat Kena Air Panas

Baca juga: 7 Pertolongan Pertama pada Serangan Jantung

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+