KOMPAS.com - Mengurangi asupan karbohidrat menjadi langkah penting untuk mengontrol gula darah.
Pasalnya, karbohidrat akan dicerna tubuh menjadi gula dalam tubub.
Akan tetapi, serat makanan, protein, dan kandungan lemak juga turut memengaruhi kadar gula darah.
Komponen nutrisi tersebut juga berperan dalam menetapkan indeks glikemik makanan, yang menjadi tolak ukur seberapa drastis makanan tersebut dapat meningkatkan kadar gula darah.
Makanan dengan indeks glikemik rendah atau di bawah 55 berpengaruh signifikan pada kadar gula darah.
Baca juga: Bukan Karena Hal Gaib, Ini Penyebab Wanita Tidak Sadar Dirinya Hamil
Sementara itu, makanan dengan nilai indeks glikemik di atas 70 bisa memicu kenaikan gula darah drastis.
Berikut daftar makanan dengan indeks glikemik tinggi yang bisa memicu kenaikan gula darah:
Makanan yang mengandung biji-bijian putih, seperti roti putih, pasta, dan nasi adalah contoh sumber karbohidrat olahan.
Jenis makanan tersebut telah berkurang nilai seratnya selama proses pengolahan.
Akibatnya, makanan tersebut cepat dicerna tubuh dan menaikan gula darah secara drastis.
Selain mengandung banyak gula, minuman manis seperti soda, es teh manis, dan bahkan jus buah hampir tidak mengandung protein, lemak, atau serat.
Terlebih lagi, minuman ini sebenarnya tidak membuat kita merasa kenyang.
Mengonsumsinya hanya akan meningkatkan gula darah. Jika haus, sebaiknya minum saja air putih.
Tidak hanya tinggi kalori dan lemak, makanan cepat saji seperti burger dan kentang goreng juga mengadung karbohidrat olahan.
Seperti yang disebutkan sebelumnya, karbohidrat olahan cepat dicerna tubuh yang mengakibatkan gula darah melonjak tajam.
Buah memang dapat meningkatkan kadar gula. Namun, jangan jadikan hal itu alasan untuk berhenti mengonsumsi buah.
Bagaimanapun juga, buah kaya akan vitamin, mineral, antioksidan, dan serat, yang semuanya bagus untuk kesehatan dan pengelolaan gejala diabetes tipe 2.
Yang perlu kita lakukan hanyalah membatasi asupannya,bukan sama sekali berhenti mengonsumsinya.
Selain itu, pilih saja konsumsi buah segar yang belum dicampur gula tambahan.
Baca juga: Hindari Risiko Kontaminasi Silang, Ini Cara Tepat Membuang Masker
Sayuran mengandung zat tepung seperti kentang dan jagung juga tinggi kandungan indeks glikemiknya.
Jenis sayuran tersebut juga mengandung karbohidrat tinffi dibandingkan sayuran lain seperti brokoli, kubis, dan selada.
Namun, jangan hindari untuk mengonsumsinya karena dalam sayuran tersebut masih terdapat nutrisi yang baik untuk kesehatan.
Kita hanya perlu mengurangi asupan sayran bertepung, lalu konsumsi dengan makanan rendah indeks glikemik seperti protein tanpa lemak.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.