KOMPAS.com - Retensi urine adalah kondisi saat kandung kemih tidak sepenuhnya kosong ketika kencing atau buang air kecil.
Kondisi ini membuat penderitanya terus-menerus ingin buang air kecil.
Seperti diketahui, kandung kemih manusia dirancang sebagai tangki penampungan limbah berupa urine.
Dalam kondisi normal, ketika kandung kemih sudah penuh, tubuh secara alami akan mengeluarkan urine dan kotoran lainnya sampai tuntas.
Baca juga: Mengenal Apa Itu Urine dan Kandungannya
Retensi urine lebih sering dialami pria ketimbang wanita, terutama memasuki usia lanjut.
Kenali gejala retensi urine dan penyebabnya sebagai berikut.
Dilansir dari Healthline, retensi urine ada yang bersifat kronis atau terjadi berkepanjangan dan retensi urine akut yang muncul secara tiba-tiba.
Gejala retensi urine kronis yakni buang air kecil rasanya tidak tuntas karena kandung kemih belum kosong. Beberapa tandanya yakni:
Sedangkan gejala retensi urine akut yakni ingin sering kencing tapi urine tidak bisa keluar.
Kondisi ini bisa membuat sakit perut dan rasa tidak nyaman di perut bagian bawah.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.