Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 24/02/2021, 12:05 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

KOMPAS.com - Penyebab umum pusing saat berbaring adalah vertigo posisi paroksismal jinak atau benign paroxysmal positional vertigo (BPPV).

BPPV adalah suatu kondisi di mana kristal kecil yang membantu merasakan gravitasi di satu bagian telinga secara keliru berpindah ke bagian telinga bagian dalam yang mendeteksi gerakan kepala.

Orang dengan BPPV mengalami periode vertigo jinak atau tidak mengancam jiwa, paroksismal atau tiba-tiba, dan pendek.

Baca juga: 5 Penyebab Heartburn dan Mual Sering Terjadi yang Perlu Diwaspadai

Vertigo adalah jenis pusing di mana ruangan di sekitar terasa seperti berputar-putar padahal tidak demikian.

Gejala BPPV biasanya muncul karena disebabkan oleh perubahan posisi kepala atau gerakan.

Penyebab BPPV

Melansir Medical News Today, dalam banyak kasus, BPPV tampaknya berkembang secara acak.

Namun, beberapa kondisi dapat menyebabkan atau memengaruhi BPPV.

Ini termasuk:

  • Cedera kepala
  • Infeksi atau penyakit telinga bagian dalam
  • Berbaring untuk waktu yang lama
  • Osteoporosis
  • Diabetes
  • Aliran darah berkurang
  • Penyumbatan arteri vestibular anterior
  • Efek samping operasi telinga
  • Migrain

Baca juga: Gejala dan Penyebab Penyumbatan Kotoran Telinga yang Perlu Diwaspadai

BPPV biasanya terjadi ketika kristal kalsium karbonat atau otoconia di bagian telinga yang merasakan gravitasi atau disebut utrikel, terlepas.

Kristal kemudian pindah ke kanal setengah lingkaran yang berisi cairan dan merasakan gerakan.

Jika cukup banyak otoconia terakumulasi di salah satu kanal, hal itu dapat mengganggu pergerakan cairan yang digunakan kanal untuk mendeteksi gerakan kepala.

Kanal setengah lingkaran atau saluran setengah lingkaran biasanya tidak bereaksi terhadap gravitasi. Namun, otoconia bergerak seiring dengan gravitasi.

Akibatnya, ketika gumpalan otoconia menumpuk di kanal setengah lingkaran, hal itu dapat membuat cairan penginderaan gerak bergerak pada saat yang tidak seharusnya.
Ini mengirimkan pesan yang salah ke otak bahwa kepala sedang bergerak.

Baca juga: 5 Cara Mengobati Sakit Telinga sesuai Penyebabnya

Ketika otak membandingkan pesan palsu ini dari telinga bagian dalam dengan informasi dari indera dan organ lain, otak tidak dapat membuatnya cocok, sehingga ia mengenalinya sebagai sensasi berputar.

Kesalahan penangkapan ini menyebabkan nistagmus, suatu kondisi di mana mata bergerak tak terkendali ke depan dan belakang atau ke atas dan ke bawah, membuat seolah-olah lingkungan berputar.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau