KOMPAS.com - Meski vaksin Covid-19 telah ditemukan, jumlah pasien yang terinfeksi masih terus bertambah.
Bahkan, ada beberapa laporan bahwa mereka yang telah dinyatakan sembuh dari Covid-19 kembali mengalami infeksi.
Pakar penyakit menular Richard Webby mengatakan, infeksi ulang memang jarang terjadi. Namun, bukan berarti hal tersebut tidak bisa terjadi.
Data dalam Morbidity and Mortality Weekly Report juga mengatakan adanya infeksi ulang bisa saja terjadi karena hasil tes positif yang palsu.
Kemungkinan besar, hal tersebut terjadi karena pengujian sampel yang kurang tepat.
Jadi, tidak ada carapasti untuk mengetahui apakah varian virus yang sama persis menjadi penyebab infeksi ulang.
Baca juga: 7 Hal yang Perlu Dilakukan saat Didiagnosis Covid-19
Infeksi ulang yang terjadi tergantung pada berapa lama antibodi dalam tubuh dapat melindungi diri dari infeksi ulang.
Para ilmuwan masih belum menemukan data pasti bagaimana infeksi ulang Covid-19 bisa terjadi.
"Ini masih membingungkan. Entah apakah virus Corona ini seperti cacar air yang hanya terjadi sekali seumur hidup atau seperti herpes zoster yang bisa terjadi kembali setelah bertahun-tahun kemudian," ucap effrey Shaman, peneliti wabah dari Mailman School of Public Health di Columbia University.
Para ahli juga masih meneliti apakah virus Corona bisa menjadi patogen pernapasan umum yang bisa terjadi sepanjang waktu.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.