KOMPAS.com - Meski vaksin Covid-19 telah ditemukan, jumlah pasien yang terinfeksi masih terus bertambah.
Bahkan, ada beberapa laporan bahwa mereka yang telah dinyatakan sembuh dari Covid-19 kembali mengalami infeksi.
Pakar penyakit menular Richard Webby mengatakan, infeksi ulang memang jarang terjadi. Namun, bukan berarti hal tersebut tidak bisa terjadi.
Data dalam Morbidity and Mortality Weekly Report juga mengatakan adanya infeksi ulang bisa saja terjadi karena hasil tes positif yang palsu.
Kemungkinan besar, hal tersebut terjadi karena pengujian sampel yang kurang tepat.
Jadi, tidak ada carapasti untuk mengetahui apakah varian virus yang sama persis menjadi penyebab infeksi ulang.
Apa yang terjadi jika kembali terinfeksi Covid-19?
Infeksi ulang yang terjadi tergantung pada berapa lama antibodi dalam tubuh dapat melindungi diri dari infeksi ulang.
Para ilmuwan masih belum menemukan data pasti bagaimana infeksi ulang Covid-19 bisa terjadi.
"Ini masih membingungkan. Entah apakah virus Corona ini seperti cacar air yang hanya terjadi sekali seumur hidup atau seperti herpes zoster yang bisa terjadi kembali setelah bertahun-tahun kemudian," ucap effrey Shaman, peneliti wabah dari Mailman School of Public Health di Columbia University.
Para ahli juga masih meneliti apakah virus Corona bisa menjadi patogen pernapasan umum yang bisa terjadi sepanjang waktu.
"Karakter virus ini memang masih membingungkan dan penelitian masih terus dilakukan," ucap Shaman.
Bisakah kita terinfeksi varian mutasi virus Corona jika pernah mengalami Covid-19?
Sama seperti virus lainnya, virus Corona juga mengalami mutasi pada kode genetiknya.
Peneliti juga masih belum menemukan data apakah varian dari virus Corona ini bisa kembali menginfeksi orang yang pernah terpapar Covid-19.
"Ini mungkin terjadi pada tingkat tertentu, tetapi mengalaminya lagi mungkin bukan penyebab utama meningkatnya kasus Covid-19," ucap virologi Andy Pekosz.
Setelah serangan Covid-19 yang pertama, sistem kekebalan tubuh akan membantu melindungi diri sampai batas tertentu.
Jadi, meskipun kita terinfeksi varian baru virus Corona, antibodi yang terbentuk setelah infeksi pertama akan melindungi tubuh dari komplikasi serius.
Namun, varian virus Corona ini telah mengalami sedikit perubahan.
Itu sebabnya, kita masih ada kemungkinan jatuh sakit atau mengalami komplikasi ketika terinfeksi varian baru virus Corona ini.
Sistem kekebalan tubuh menargetkan sejumlah bagian virus yang berbeda.
Varian virus yang baru masih bisa menyebabkan sejumlah komplikasi ketika menginfeksi tubuh.
Jadi, kita tetap harus melakukan langkah pencegahan meskipun pernah terinfeksi Covid-19.
https://health.kompas.com/read/2021/03/01/100000168/yang-harus-diketahui-tentang-infeksi-ulang-virus-corona