Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Vaksin Covid-19 Sebabkan Sakit Kepala, Begini Cara Mengatasinya

Kompas.com - Diperbarui 17/12/2021, 10:52 WIB
Ariska Puspita Anggraini

Penulis

KOMPAS.com- Porgram vaksinasi Covid-19 di Indonesia terus dikebut. Bahkan, saat ini Indonesia menduduki peringkat 5 dunia dalam hal vaksinasi terbanyak.

Dari jutaan orang yang telah menerima vaksin, beberapa orang mengalami efek samping tertentu.

Salah satu efek samping yang sering terjadi adalah sakit kepala.

Beberapa varian vaksin yang mengandung strain virus yang hidup atau dilemahkan juga bisa memicu efek samping sementara seperti sakit kepala.

Baca juga: Tidak Enak Badan Usai Dapat Vaksin Covid-19, Coba Konsumsi Makanan Ini

Apakah ini berbahaya?

Apapun merek atau jenis vaksin yang digunakan, efek samping yang terjadi adalah hal yang normal.

Sama seperti vaksin untuk penyakit lainnya, efek samping yang timbul dari vaksin Covid-19 bisa berupa demam, ruam, kelelahan, dan sakit kepala.

Tentunya, efek samping trsebut memang membuat aktivitas kita terganggu.

Namun dari semua efek samping yang ada, sakit kepala banyak dialami oleh mereka yang sudah menerima vaksin Covid-19.

Sama seperti efek samping lainnya, sakit kepala merupakan tanda efek samping reaktogenik ringan yang terasa seperti tubuh meniru infeksi virus.

Sebab, vaksin membuat sistem kekebalan tubuh memberikan respons lebih untuk melawan penyakit atau penyebab infeksi di kemudian hari.

Hal ini menyebabkan sistem kekebalan mengira ada patogen yang masuk ke dalam tubuh kita saat vaksin disuntikan.

Kondisi tersebut memicu beberapa gejala, salah satunya sakit kepala.

Menurut para ahli dan pengakuan dari orang yang telah menerima vaksin dosis pertama, kemungkinan timbulnya sakit kepala paling tinggi terjadi setelah dosis vaksin kedua.

Hal ini terjadi karena antibodi yang dihasilkan setelah dosis pertama meningkatkan respons terhadap injeksi vaksin kedua.

Akibatnya, tubuh mengalami reaksi yang lebih kuat daripada sebelumnya.

Sakit kepala akibat vaksin Covid-19 dapat terasa sangat melemahkan jika Anda rentan terhadap peradangan kronis.

Meskipun sakit kepala yang terjadi biasanya ringan, bagi sebagian orang sakit kepala bisa saja mengganggu aktivitas.

Baca juga: B.1.1.7, Varian Baru Virus Corona yang Lebih Menular dan Mematikan

Bagaimana cara mengatasinya?

Sakit kepala, seperti efek samping lainnya, akan sembuh dalam waktu beberapa hari.

Jika mengalami sakit kepala, kitajuga bisa mengonsumsi beberapa obat pereda nyeri seperti ibuprofen atau asetaminofen.

Namun, konsultasikan dengan dokter terlebih dahulu sebelum mengonsumsi segala jenis obat.

Selain itu, Anda juga bisa mengatasi sakit kepala tersebut dengan mengompres air dingin.

Mengonsumsi kopi, jahe, dan sayuran berdaun hijau juga membantu meredakan sakit kepala.

Anda juga bisa menggunakan terapi minyak esensial dan menghindari makanan yang kaya histamin untuk meringankan sakit kepala.

Jika sakit kepala yang terjadi sangat parah, sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya
Alami Stevens Johnson Syndrome, Apakah Bahaya?
Alami Stevens Johnson Syndrome, Apakah Bahaya?
Health
Sakit Kulit Jokowi Dituding Stevens Johnson Syndrome, Kenali Ruam Khas Penyakit Ini…
Sakit Kulit Jokowi Dituding Stevens Johnson Syndrome, Kenali Ruam Khas Penyakit Ini…
Health
Jokowi Sakit Kulit Dituding Steven Johnson Syndrome, Ketahui Ini Faktanya…
Jokowi Sakit Kulit Dituding Steven Johnson Syndrome, Ketahui Ini Faktanya…
Health
Dari Hengki Kawilarang Meninggal dengan Komplikasi Diabetes, Kenali Ini Gejalanya…
Dari Hengki Kawilarang Meninggal dengan Komplikasi Diabetes, Kenali Ini Gejalanya…
Health
Gejala Kanker Kolorektal Sering Diabaikan, Ini Peringatan Ahli untuk Kaum Muda
Gejala Kanker Kolorektal Sering Diabaikan, Ini Peringatan Ahli untuk Kaum Muda
Health
Dokter: Perubahan Gaya Hidup adalah Kunci Utama Cegah Pengapuran Sendi Lutut
Dokter: Perubahan Gaya Hidup adalah Kunci Utama Cegah Pengapuran Sendi Lutut
Health
Hengki Kawilarang Meninggal dengan Kreatinin Tinggi, Ini Gejalanya…
Hengki Kawilarang Meninggal dengan Kreatinin Tinggi, Ini Gejalanya…
Health
Hengki Kawilarang Miliki Kreatinin Tinggi Sebelum Meninggal, Ini Artinya…
Hengki Kawilarang Miliki Kreatinin Tinggi Sebelum Meninggal, Ini Artinya…
Health
Hengki Kawilarang Meninggal Dunia: Sempat Alami Gangguan Ginjal, Kenali Gejalanya Berikut
Hengki Kawilarang Meninggal Dunia: Sempat Alami Gangguan Ginjal, Kenali Gejalanya Berikut
Health
Hengki Kawilarang Meninggal: Sempat Alami Gangguan Ginjal, Kenali Penyebabnya Berikut
Hengki Kawilarang Meninggal: Sempat Alami Gangguan Ginjal, Kenali Penyebabnya Berikut
Health
Hengki Kawilarang Meninggal Setelah Alami Diabetes dan Cuci Darah, Kenali Penyakit Ini
Hengki Kawilarang Meninggal Setelah Alami Diabetes dan Cuci Darah, Kenali Penyakit Ini
Health
Adam Suseno Alami Pendarahan Hebat akibat Luka Robek, Jalani Operasi Besar
Adam Suseno Alami Pendarahan Hebat akibat Luka Robek, Jalani Operasi Besar
Health
Hengki Kawilarang Meninggal Pada Usia 47 Tahun karena Sakit Apa? Ini Penjelasannya...
Hengki Kawilarang Meninggal Pada Usia 47 Tahun karena Sakit Apa? Ini Penjelasannya...
Health
Hengki Kawilarang Meninggal, Ini Penjelasan Medis Soal Prosedur Cuci Darah
Hengki Kawilarang Meninggal, Ini Penjelasan Medis Soal Prosedur Cuci Darah
Health
Kasus Virus Hanta Telah Terdeteksi di 4 Provinsi, Waspadai Ini Cara Penularannya…
Kasus Virus Hanta Telah Terdeteksi di 4 Provinsi, Waspadai Ini Cara Penularannya…
Health
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau