Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 11/03/2021, 08:08 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Jus pankreas yang membantu pencernaan, mengalir melalui duktus pankreas.

Batu empedu dapat menyebabkan penyumbatan di duktus pankreas, yang kemudian bisa juga menyebabkan peradangan pankreas (pankreatitis).

Pankreatitis menyebabkan sakit perut yang hebat dan terus-menerus dan biasanya membutuhkan rawat inap.

4. Kanker kandung empedu

Orang dengan riwayat batu empedu dilaporkan juga memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker kantong empedu.

Berbagai komplikasi ini tentu tak layak disepelekan.

Oleh sebab itu, penting untuk mengenali gejala batu empedu sebelum penyakit ini telanjur berkembang.

Baca juga: 12 Makanan yang Mengandung Kolesterol Tinggi

Lantas, batu empedu sakitnya di mana?

Melansir Top Doctors, nyeri dari batu empedu biasanya muncul di bagian atas perut, dekat dengan tulang dada atau tepat di bawah tulang rusuk kanan.

Rasa sakit ini biasanya spasmodik atau kolik yang berarti datang dan pergi secara bergelombang.

Sakit batu empedu terkadang bisa berpindah ke punggung ke arah tulang belikat (skapula) kanan juga.

Nyeri mungkin berhubungan dengan muntah atau intoleransi terhadap makanan berlemak.

Sakit batu empedu bisanya dapat dihindari dengan menghindari makanan berlemak seperti gorengan, mentega, keju, dan produk susu dengan kandungan lemak tinggi.

Kapan harus ke dokter?

Sebaiknya buatlah janji dengan dokter jika Anda memiliki tanda atau gejala yang membuat Anda khawatir tentang kondisi batu empedu.

Sementara, cari perawatan segera jika Anda mengembangkan tanda dan gejala komplikasi batu empedu yang serius, seperti:

  • Sakit perut sangat hebat sehingga Anda tidak bisa duduk diam atau menemukan posisi yang nyaman
  • Menguningnya kulit Anda dan bagian putih mata (penyakit kuning)
  • Demam tinggi disertai menggigil

Baca juga: 11 Makanan yang Mengandung Lemak Tinggi tapi Justru Menyehatkan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com