KOMPAS.com - Kebanyakan anak laki-laki terlahir dengan penis yang terlihat normal dan berfungsi dengan baik.
Tetapi, beberapa anak laki-laki mungkin terlahir dengan kondisi umum yang disebut hipospadia.
Hipospadia membentuk penis yang tidak hanya tidak berfungsi dengan baik tetapi juga tidak terlihat normal.
Baca juga: 7 Cara Mencegah Penyakit Jantung Bawaan, Ibu Hamil Perlu Tahu
Melansir Urology Health, hipospadia adalah kondisi di mana meatus urine (lubang kencing) tidak berada di ujung penis.
Sebaliknya, lubang bisa berada di sembarang tempat di sepanjang bagian bawah penis.
Meatus paling sering ditemukan di dekat ujung penis (posisi distal).
Tetapi, lubang juga dapat ditemukan dari tengah batang penis ke pangkal penis, atau bahkan di dalam skrotum (posisi proksimal).
Lebih dari 80 persen anak laki-laki dengan masalah kesehatan ini dilaporkan mengalami hipospadia distal.
Dalam 15 persen kasus tersebut, penis juga sedikit melengkung ke bawah, suatu kondisi yang disebut chordee.
Hipospadia adalah kondisi cacat lahir yang umum ditemukan pada 1 dari setiap 200 anak laki-laki.
Jika hipospadia tidak ditangani lebih awal, anak laki-laki mungkin harus duduk saat buang air kecil.
Baca juga: Benarkah Pria Gemuk Cenderung Punya Penis Kecil?
Sementara, jika masih memilikinya saat dewasa, mereka mungkin akan mengalami gangguan ejakulasi.
Akibatnya, penderita akan sulit memiliki anak.
Peran utama penis adalah membawa urine dan sperma keluar dari tubuh.
Uretra adalah saluran yang membawa urine dan sperma melalui penis ke luar.