Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 07/04/2021, 16:16 WIB
Ariska Puspita Anggraini

Penulis

KOMPAS.com - Varian baru virus corona yang lebih mudah menular dan dikenal dapat mengurangi efekstivitas vaksin telah ditemukan.

Varian baru dengan nama E484K atau yang dikenal dengan nama "Eek" ini pertama kali ditemukan di Afrika Selatan dan Brasil.

Istilah “Eek” padavarian baru ini berasal dari bahasa Inggris, yakni exclamation yang menunjukkan ekspresi terkejut, takut, atau peringatan.

Menurut laporan Channel News Asia, mutasi baru virus corona tersebut dapat mengurangi perlindungan yang ditawarkan oleh vaksin saat ini.

Baca juga: 3 Penyebab Telinga Gatal dan Cara Mengatasinya

Bahkan, laporan tersebut mengatakan bahwa virus "Eek" juga kebal terhadap antibodi yang terbentuk alami setelah seseorang terinfeksi Covid-19.

Namun, pemerintah mengklaim bahwa vaksin yang beredar di Indonesia saat ini mampu memberi perlindungan terhadap mutasi virus tersebut.

Seperti apa virus "Eek" ini?

Menurut riset yang diterbitkan dalam jurnal BMJ, mutasi E484K bukanlah varian baru.

Virus ini adalah mutasi yang terjadi pada varian berbeda yang telah ditemukan pada varian Afrika Selatan (B.1.351) dan Brasil (B.1.1.28).

Mutasi terjadi pada lonjakan protein dan tampaknya berdampak pada respons kekebalan tubuh.

Laporan dari News Medical net juga mengatakan, E484K, mendorong protein untuk memiliki interaksi elektrostatis yang lebih disukai, sehingga mengubah afinitas pengikatannya.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Rekomendasi untuk anda
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com