KOMPAS.com - Sepsis merupakan kondisi yang terjadi ketika respons tubuh terhadap infeksi merusak jaringannya sendiri.
Kondisi ini sangat berbahaya dan bisa mengancam nyawa.
Sepsis berkembang ketika bahan kimia yang dilepaskan sistem kekebalan ke aliran darah untuk melawan infeksi menyebabkan peradangan di seluruh tubuh.
Baca juga: 10 Minuman untuk Menurunkan Darah Tinggi
Dilansir dari Health Line, kasus sepsis yang parah dapat menyebabkan syok septik, yakni penurunan tekanan darah secara signifikan yang dapat menyebabkan gagal napas atau jantung, stroke, kegagalan organ lain, dan kematian.
Mengutip dari Mayo Clinic, ada beberapa faktor yang meningkatkan risiko sepsis, yakni usia yang lebih tua, masa bayi, sistem kekebalan yang terganggu, diabetes, penyakit ginjal atau hati kronis, perangkat invasif, orang yang dirawat di ICU, dan penggunaan antibiotik.
Saat sepsis memburuk, aliran darah ke organ vital, seperti otak, jantung, dan ginjal, menjadi terganggu.
Sepsis dapat menyebabkan pembekuan darah yang tidak normal.
Kondisi ini mengakibatkan gumpalan kecil atau pecahnya pembuluh darah yang merusak atau menghancurkan jaringan.
Kebanyakan orang sembuh dari sepsis ringan, tetapi angka kematian akibat syok septik sekitar 40 persen.
Oleh karena itu, segera periksakan diri ke dokter apabila mengalami infeksi, bahkan apabila sudah mengalami gejala sepsis.
Ada tiga tahap sepsis, yakni sepsis, sepsis berat, dan syok septik.
Berikut ini beberapa gejala pada setiap tahapan sepsis.
Baca juga: Mengenal Penyebab Tekanan Darah Rendah dan Efeknya Pada Tubuh
Sepsis
Sepsis berat
Sepsis parah terjadi bila ada kegagalan organ.
Penderita sepsis akan memiliki satu atau lebih dari tanda-tanda berikut untuk didiagnosis dengan sepsis parah.
Syok septik
Syok sepsis adalah penurunan tekanan darah parah yang dapat menyebabkan gagal napas atau jantung, stroke, kegagalan organ lain, dan kematian.
Baca juga: 4 Penyakit Akibat Darah Tinggi yang Bisa Mengancam Jiwa
Perkembangan syok septik meningkatkan risiko kematian.
Berikut ini beberapa gejala yang timbul akibat syok septik.
Meskipun semua jenis infeksi - bakteri, virus atau jamur - dapat menyebabkan sepsis, infeksi yang lebih sering menyebabkan sepsis adalah sebagai berikut.
Sepsis dapat dengan cepat berkembang menjadi syok septik dan kematian jika tidak ditangani secara tepat.
Dalam penanganannya, dokter biasanya menggunakan sejumlah obat untuk mengobati sepsis.
Baca juga: 12 Cara Meningkatkan Tekanan Darah Rendah Secara Alami dan dengan Bantuan Obat
Berikut ini beberapa obat yang digunakan dokter untuk menangani sepsis.
Sepsis yang parah mungkin juga memerlukan cairan IV dalam jumlah besar.
Di samping itu, prosedur lain juga dibutuhkan.
Misalnya, pasien yang mengalami gagal napas membutuhkan alat bantu pernapasan.
Untuk pasien yang mengalami gagal ginjal, dialisis pun diperlukan.
Dengan prosedur dialisis, mesin dapat menyaring limbah berbahaya, garam, dan kelebihan air dalam darah.
Dalam beberapa kasus, pembedahan pun mungkin diperlukan untuk menghilangkan sumber infeksi.
Prosedur ini termasuk mengeringkan abses berisi nanah atau mengangkat jaringan yang terinfeksi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.