KOMPAS.com – Penyakit demam berdarah dengue (DBD) adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus dengue.
Virus ini ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus yang sebelumnya telah terinfeksi oleh virus dengue dari penderita DBD lainnya.
Penyakit DBD tidak ditularkan langsung dari orang ke orang.
Baca juga: Ini Kadar Trombosit yang Dicurigai sebagai Tanda Demam Berdarah (DBD)
Penyakit demam berdarah pertama kali diidentifikasi sekitar pada 1950 dan merupakan kasus kejadian penyakit yang cukup sering ditemukan di daerah tropis seperti Indonesia, terutama pada periode musim penghujan.
Dilansir dari Mayo Clinic, banyak orang tidak mengalami tanda atau gejala infeksi dengue.
Jika gejala benar-benar muncul, mungkin bisa disalahartikan sebagai penyakit lain, seperti flu dan biasanya dimulai empat hingga 10 hari setelah seseorang digigit nyamuk yang terinfeksi.
Demam berdarah dapat menyebabkan demam tinggi 40 derajat Celcius dan salah satu dari tanda dan gejala berikut ini:
Kebanyakan orang dengan infeksi dengue bisa pulih dalam seminggu atau lebih. Namun, dalam beberapa kasus, gejalanya dapat memburuk dan bisa mengancam jiwa. Kondisi ini dapat disebut dengan dengue parah atau sindrom syok dengue.
Baca juga: 7 Fakta Penting tentang Demam Berdarah (DBD)
Sindrom syok dengue terjadi ketika pembuluh darah rusak dan bocor serta jumlah sel pembentuk gumpalan (trombosit) di aliran darah turun.
Hal ini dapat menyebabkan syok (penurunan tekanan darah drastis), pendarahan internal, kegagalan organ dan bahkan kematian.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.