KOMPAS.com – Badan panas atau demam sebenarnya bukanlah suatu penyakit.
Dilansir dari Mayo Clinic, demam merupakan salah satu mekanisme tubuh ketika bereaksi terhadap sesuatu yang dianggap tidak normal, seperti infeksi virus atau bakteri.
Tujuan kenaikkan suhu tubuh tersebut adalah agar kuman tidak nyaman berada di dalam tubuh.
Baca juga: 3 Definisi Demam Berdasarkan Lokasi Pengukuran Suhu
Demam juga merupakan salah satu cara alami mengaktifkan sistem pertahanan tubuh.
Demam membuat sel-sel darah putih lebih aktif dalam melawan virus dan bakteri penyebab penyakit.
Jadi, demam punya fungsi yang baik bagi kesehatan.
Demam yang menjadi gejala penyakit tidak berbahaya sebetulnya tidak perlu diobati.
Pasalnya, apabila setiap kali demam seseorang minum obat penurun panas, hal itu bisa menghentikan kerja tubuh normal dalam melawan kuman dan meningkatkan imunitas.
Jadi, sebaiknya pada kondisi tertentu saja obat penurun panas perlu dikonsumsi.
Misalnya, demam berpotensi menyebabkan risiko buruk seperti dehidrasi dan kejang jika dibiarkan.
Pada bayi, obat demam bisa diberikan ketika mereka rewel dan kurang istirahat.
Setidaknya ada tiga jenis obat penurun panas yang bisa diberi bebas tanpa resep dokter.
Ketiga jenis obat demam tersebut, yakni paracetamol dan obat-obatan dari golongan antiinflamasi non steroid (AINS), seperti ibuprofen dan aspirin.
Baca juga: 14 Makanan Penurun Panas Demam yang Baik Dikonsumsi
Berikut penjelasannya:
1. Ibuprofen