Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Melatih Anak Mengatur Emosi, Orang Tua Perlu Tahu

Kompas.com - 09/06/2021, 13:31 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Dia memberi saran, berikut ini adalah beberapa langkah pertama yang bisa dilakukan oleh orangtua untuk membantu anak meregulasi emosinya:

  1. Kenali emosi atau perasaan diri (name the feeling)
  2. Kenali emosi atau perasaan orang lain
  3. Hadir dan dengarkan perasaan anak
  4. Menanggapi dengan tepat apa yang menjadi kebutuhan anak
  5. Tidak bereaksi negatif saat anak rewel atau marah
  6. Be a role model
  7. Senang bermain dengan anak dan tertarik dengan aktivitas anak
  8. Ajarkan teknik-teknik relaksasi (emotional toolbox)

dr. Anggia mewanti-wanti, terkadang anak-anak dapat mengalami emosi negatif, yang terkadang menjadi ledakan emosi. Sebenarnya hal ini dianggap wajar. Namun, ledakan emosi pada anak harus diwaspadai apabila:

  • Tantrum dan ledakan (outbursts) terjadi pada tahapan usia perkembangan di mana seharusnya sudah tidak terjadi, yaitu di atas usia 7-8 tahun
  • Perilaku anak sudah membahayakan dirinya atau orang lain
  • Perilaku anak menimbulkan masalah serius di sekolah
  • Perilaku anak memengaruhi kemampuannya bersosialisasi dengan teman, sehingga anak “dikucilkan” oleh teman-temannya
  • Tantrum dan perilaku anak telah membuat distress atau kesulitan dalam keseharian keluarga
  • Saat anak merasa tidak mampu mengendalikan emosi marahnya dan merasa dirinya “buruk”

Baca juga: Meneladan Mariana Yunita, Menyingkap Tabu Seksualitas, Melindungi Remaja

dr. Anggia menuturkan, berikut ini adalah beberapa faktor penyebab masalah emosi yang dapat terjadi pada anak-anak:

  • Attention deficit hyperactivity disorder (ADHD)
  • Kecemasan atau anxiety
  • Trauma
  • Kesulitan belajar
  • Gangguan pemrosesan sensori (sensory processing issues)
  • Spektrum autisme
  • Sedikit mendapat kasih sayang dari keluarga maupun teman
  • Terlalu terikat dengan satu figur yang dominan

Kepercayaan terhadap orangtua dan model figur yang mereka amati dalam keluarga berperan dalam membentuk kepercayaan diri anak. Hal ini dapat membantu anak untuk mengatys emosinya dan mendorongnya menjadi mandiri, serta berani mengambil risiko.

“Apabila si kecil memiliki karakter ini, maka diharapkan anak dapat berperilaku tepat dalam lingkungan sosialnya dan terhindar dari masalah penyesuaian diri dalam hidupnya,” jelas dr. Anggia.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com