KOMPAS.com - Bagi pasangan, seks merupakan salah satu faktor yang mendorong harmonisnya rumah tangga.
Sayangnya, kehidupan seks setiap manusia tak selalu sukses. Ada saja membuat mereka merasa gagal dalam sesi bercinta, salah satunya libido yang turun.
Menurunnya libido tak hanya terjadi pada wanita, bahkan pria pun rentan mengalaminya.
Menurut Andrea Fagiolini peneliti dari University of Siena, Italia, ada beberapa faktor yang tak disadari sering mempengaruhi libido pria.
Baca juga: 4 Manfaat yang Bisa Didapatkan Jika Mandi Pagi dengan Air Dingin
Apa saja faktor tersebut? Berikut informasinya:
Cahaya terang membantu menghasilkan lebih banyak bahan kimia hipofisis yang disebut hormon luteinizing.
"Semakin besar hormon lutenizing, semakin besar kadar testosteron Anda," kata Fagiolini.
Karena itu, parapria juga disarankan untuk sering menjemur tubuh di pagi hari.
Selai mendapatkan asupan vitamin D dari sinar matahari, cara ini juga ampuh untuk tingkatkan gairah seks Anda.
Riset dalam The Journal of Sexual Medicine mengungkapkan, hormon testosteron pria naik saat Anda tidur tapi menurun saat mengorok.
Di sisi lain, mengorok bisa jadi tanda sleep apnea alias gangguan tidur yang berpotensi serius ketika napas berhenti dan berlanjut berulang kali.
Hal ini juga terkait dengan menurunnya kadar testosteron. Pria yang mengalami sleep apnea juga rentan menderita disfungsi ereksi.
Hormon kortisol merupakan neurotransmitter yang membantu mengatasi stres.
Namun, terlalu banyak hormon kortisol di dalam tubuh juga bisa berkibat fatal.
Kortisol memainkan fungsi vital dalam memodulasi sistem kekebalan tubuh, mengatur gula darah, dan menjaga tekanan darah tetap stabil.