KOMPAS.com - Memar terjadi ketika darah terperangkap di bawah kulit.
Kondisi ini terjadi biasanya karena benturan yang merusak pembuluh darah kecil.
Melansir dari Medical News Today, jatuh, pukulan, atau apa pun yang memberi tekanan tinggi tiba-tiba pada kulit dapat menyebabkan memar.
Pukulan yang sangat kuat dapat merusak tulang sehingga menyebabkan pendarahan dalam dan memar yang membutuhkan waktu beberapa minggu untuk sembuh.
Memar kecil sering sembuh dalam beberapa hari.
Namun, beberapa orang menemukan bahwa mereka mudah memar sehingga mereka tidak mengingat penyebab aslinya.
Beberapa orang lainnya mengalami memar besar setelah cedera ringan atau menyadari bahwa memar mereka membutuhkan waktu berminggu-minggu untuk sembuh.
Baca juga: Kenali 9 Penyebab Kanker Ovarium
Memar dengan mudah tidak selalu berarti bahwa seseorang memiliki kondisi medis, tetapi perubahan mendadak dalam jumlah memar yang dialami seseorang mungkin konsultasi dengan dokter.
Orang-orang cenderung lebih mudah memar seiring bertambahnya usia karena pembuluh darah menjadi lebih lemah dan kulit menipis.
Mudah memar juga dapat diturunkan dalam keluarga sehingga orang yang kerabatnya mudah memar mungkin mengalami hal yang sama.
Beberapa tanda bahwa seseorang lebih mudah memar daripada biasanya meliputi:
Berbagai kondisi medis dan masalah gaya hidup dapat menyebabkan seseorang lebih mudah memar.
Berikut ini beberapa penjelasan lengkapnya.
Obat-obatan yang mengencerkan darah dapat menyebabkan seseorang berdarah dan memar lebih banyak.
Beberapa pengencer darah yang populer meliputi:
Beberapa obat lain dapat melemahkan atau mengubah perilaku pembuluh darah, memperburuk peradangan, atau meningkatkan risiko pendarahan.
Baca juga: 12 Gejala Kanker Hati Stadium 4, Penyebab, dan Cara Mengobatinya
Beberapa jenis obat tersebut antara lain sebagai berikut.
Penyalahgunaan alkohol merupakan faktor risiko utama untuk penyakit hati, seperti sirosis .
Sirosis dan penyakit hati lainnya secara perlahan merusak fungsi hati.
Saat penyakit hati berkembang, hati mungkin berhenti memproduksi protein yang membantu pembekuan darah.