Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 09/07/2021, 18:02 WIB
Galih Pangestu Jati

Penulis

KOMPAS.com - Memar terjadi ketika darah terperangkap di bawah kulit.

Kondisi ini terjadi biasanya karena benturan yang merusak pembuluh darah kecil.

Melansir dari Medical News Today, jatuh, pukulan, atau apa pun yang memberi tekanan tinggi tiba-tiba pada kulit dapat menyebabkan memar.

Pukulan yang sangat kuat dapat merusak tulang sehingga menyebabkan pendarahan dalam dan memar yang membutuhkan waktu beberapa minggu untuk sembuh.

Memar kecil sering sembuh dalam beberapa hari.

Namun, beberapa orang menemukan bahwa mereka mudah memar sehingga mereka tidak mengingat penyebab aslinya.

Beberapa orang lainnya mengalami memar besar setelah cedera ringan atau menyadari bahwa memar mereka membutuhkan waktu berminggu-minggu untuk sembuh.

Baca juga: Kenali 9 Penyebab Kanker Ovarium

Memar dengan mudah tidak selalu berarti bahwa seseorang memiliki kondisi medis, tetapi perubahan mendadak dalam jumlah memar yang dialami seseorang mungkin konsultasi dengan dokter.

Orang-orang cenderung lebih mudah memar seiring bertambahnya usia karena pembuluh darah menjadi lebih lemah dan kulit menipis.

Mudah memar juga dapat diturunkan dalam keluarga sehingga orang yang kerabatnya mudah memar mungkin mengalami hal yang sama.

Beberapa tanda bahwa seseorang lebih mudah memar daripada biasanya meliputi:

  • memar yang sangat besar dan menyakitkan sebagai respons terhadap cedera ringan
  • memiliki banyak memar tanpa mengingat penyebabnya
  • sering mengalami memar yang membutuhkan waktu berminggu-minggu untuk sembuh
  • pendarahan selama lebih dari 10 menit setelah cedera

Berbagai kondisi medis dan masalah gaya hidup dapat menyebabkan seseorang lebih mudah memar.

Berikut ini beberapa penjelasan lengkapnya.

1. Obat-obatan

Obat-obatan yang mengencerkan darah dapat menyebabkan seseorang berdarah dan memar lebih banyak.

Beberapa pengencer darah yang populer meliputi:

  • warfarin
  • heparin
  • rivaroxaban
  • dabigatran
  • apixaban
  • aspirin

Beberapa obat lain dapat melemahkan atau mengubah perilaku pembuluh darah, memperburuk peradangan, atau meningkatkan risiko pendarahan.

Baca juga: 12 Gejala Kanker Hati Stadium 4, Penyebab, dan Cara Mengobatinya

Beberapa jenis obat tersebut antara lain sebagai berikut.

  • beberapa obat herbal, seperti ginkgo biloba dan ginseng
  • kortikosteroid dan glukokortikoid, misalnya, prednison (Rayos)
  • antidepresan tertentu, seperti citalopram (Celexa) dan fluoxetine (Prozac)

2. Penyalahgunaan alkohol dan penyakit hati

Penyalahgunaan alkohol merupakan faktor risiko utama untuk penyakit hati, seperti sirosis .

Sirosis dan penyakit hati lainnya secara perlahan merusak fungsi hati.

Saat penyakit hati berkembang, hati mungkin berhenti memproduksi protein yang membantu pembekuan darah.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com