KOMPAS.com - Keputihan adalah kondisi alami yang paling penting dalam sistem reproduksi perempuan.
Meski begitu, kondisi ini merupakan salah satu keluhan yang paling banyak disebutkan oleh para perempuan di seluruh dunia.
Baca juga: 8 Penyebab Lendir Keputihan Banyak dan Kapan Perlu Waspada
Itu karena kondisi ini ditandai dengan keluarnya cairan atau lendir yang umumnya berwarna bening atau putih.
Cairan tersebut sering kali membuat rasa tidak nyaman karena membuat area intim terasa lembap.
Padahal, cairan tersebut dibuat oleh kelenjar dalam vagina dan leher rahim untuk membawa sel-sel mati dan bakteri keluar dari organ intim.
Dengan kata lain, hal ini terjadi sebagai "pembersihan" alami organ kewanitaan sehingga tetap bersih dan mencegah infeksi.
Meski keputihan adalah kondisi yang alami, ada beberapa jenis keputihan dapat mengindikasikan adanya infeksi.
Ini disebut keputihan abnormal, yang bisa berarti kondisi lebih serius.
Tapi, apa saja tanda keputihan yang dialami seorang perempuan abnormal atau bermasalah?
Keputihan dengan warna cokelat atau bahkan disertai bercak darah bisa jadi menandakan siklus menstruasi yang tidak normal.
Dalam kasus yang lebih jarang, keputihan dengan warna ini dapat disebabkan oleh kanker serviks atau endometrium.
Biasanya, keputihan abnormal ini juga dibarengi dengan gejala lain. Beberapa gejala yang menyertai contohnya pendarahan lewat vagina dan nyeri panggul.
Baca juga: 7 Penyebab Keputihan Bau Tak Sedap yang Perlu Diwaspadai
Keputihan dengan karakteristik ini mungkin menandakan penyakit menular seksual, yakni gonore.
Biasanya, jika disebabkan oleh infeksi bakteri Neisseria gonorrhoeae, keputihan yang terjadi juga menimbulkan bau tidak sedap.
Keputihan ini bisa dibarengi dengan gejala seperti pendarahan saat tidak sedang menstruasi, nyeri panggul, dan rasa sakit saat buang air kecil.