Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 16/07/2021, 21:14 WIB
Resa Eka Ayu Sartika

Penulis

KOMPAS.com - Keputihan adalah kondisi alami yang paling penting dalam sistem reproduksi perempuan.

Meski begitu, kondisi ini merupakan salah satu keluhan yang paling banyak disebutkan oleh para perempuan di seluruh dunia.

Baca juga: 8 Penyebab Lendir Keputihan Banyak dan Kapan Perlu Waspada

Itu karena kondisi ini ditandai dengan keluarnya cairan atau lendir yang umumnya berwarna bening atau putih.

Cairan tersebut sering kali membuat rasa tidak nyaman karena membuat area intim terasa lembap.

Padahal, cairan tersebut dibuat oleh kelenjar dalam vagina dan leher rahim untuk membawa sel-sel mati dan bakteri keluar dari organ intim.

Dengan kata lain, hal ini terjadi sebagai "pembersihan" alami organ kewanitaan sehingga tetap bersih dan mencegah infeksi.

Meski keputihan adalah kondisi yang alami, ada beberapa jenis keputihan dapat mengindikasikan adanya infeksi.

Ini disebut keputihan abnormal, yang bisa berarti kondisi lebih serius.

Tapi, apa saja tanda keputihan yang dialami seorang perempuan abnormal atau bermasalah?

1. Berwarna cokelat atau terdapat bercak darah

Keputihan dengan warna cokelat atau bahkan disertai bercak darah bisa jadi menandakan siklus menstruasi yang tidak normal.

Dalam kasus yang lebih jarang, keputihan dengan warna ini dapat disebabkan oleh kanker serviks atau endometrium.

Biasanya, keputihan abnormal ini juga dibarengi dengan gejala lain. Beberapa gejala yang menyertai contohnya pendarahan lewat vagina dan nyeri panggul.

Baca juga: 7 Penyebab Keputihan Bau Tak Sedap yang Perlu Diwaspadai

2. Berwarna kuning atau menggumpal

Keputihan dengan karakteristik ini mungkin menandakan penyakit menular seksual, yakni gonore.

Biasanya, jika disebabkan oleh infeksi bakteri Neisseria gonorrhoeae, keputihan yang terjadi juga menimbulkan bau tidak sedap.

Keputihan ini bisa dibarengi dengan gejala seperti pendarahan saat tidak sedang menstruasi, nyeri panggul, dan rasa sakit saat buang air kecil.

3. Berwarna kuning atau abu-abu disertai busa dan bau busuk

Keputihan jenis ini biasanya menandakan penyakit menular seksual, yakni trikomoniasis.

Keputihan yang disebabkan oleh parasit Trichomonas vaginalis tersebut umumnya juga disertai rasa nyeri dan gatal ketika buang air kecil.

4. Berwarna merah muda

Keputihan dengan ciri ini menandakan peluruhan dinding rahim setelah melahirkan.

Jika Anda tidak melahirkan dan menemukan keputihan dengan warna ini, waspadai adanya luka pada area kelamin.

Baca juga: 7 Penyebab Keputihan Gatal dan Cara Mengatasinya

5. Berwarna putih, kental, dan seperti keju

Keputihan dengan warna dan karakteristik ini menandakan infeksi jamur candida.

Biasanya, kondisi keputihan ini juga disertai bengkak dan nyeri di sekitar vulva, rasa gatal, dan nyeri saat berhubungan seksual.

6. Berwarna putih, keruh, atau kuning dengan bau amis

Keputihan ini menandakan infeksi vaginosis bakteri.
Keputihan dengan karakteristik tersebut biasa disertai sensasi terbakar, kemerahan, dan bengkak pada vagina atau vulva.

Jika tidak yakin dengan penyebab keputihan yang Anda alami, sebaiknya jangan langsung membeli obat.

Anda perlu melakukan konsultasi terlebih dahulu dengan dokter untuk mendapat diagnosis dan pengobatan yang tepat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya
Remaja 19 Tahun Diduga Alami Alzheimer, Kasus Termuda yang Pernah Dilaporkan
Remaja 19 Tahun Diduga Alami Alzheimer, Kasus Termuda yang Pernah Dilaporkan
Health
Alami Stevens Johnson Syndrome, Apakah Bahaya?
Alami Stevens Johnson Syndrome, Apakah Bahaya?
Health
Sakit Kulit Jokowi Dituding Stevens Johnson Syndrome, Kenali Ruam Khas Penyakit Ini…
Sakit Kulit Jokowi Dituding Stevens Johnson Syndrome, Kenali Ruam Khas Penyakit Ini…
Health
Jokowi Sakit Kulit Dituding Steven Johnson Syndrome, Ketahui Ini Faktanya…
Jokowi Sakit Kulit Dituding Steven Johnson Syndrome, Ketahui Ini Faktanya…
Health
Dari Hengki Kawilarang Meninggal dengan Komplikasi Diabetes, Kenali Ini Gejalanya…
Dari Hengki Kawilarang Meninggal dengan Komplikasi Diabetes, Kenali Ini Gejalanya…
Health
Gejala Kanker Kolorektal Sering Diabaikan, Ini Peringatan Ahli untuk Kaum Muda
Gejala Kanker Kolorektal Sering Diabaikan, Ini Peringatan Ahli untuk Kaum Muda
Health
Dokter: Perubahan Gaya Hidup adalah Kunci Utama Cegah Pengapuran Sendi Lutut
Dokter: Perubahan Gaya Hidup adalah Kunci Utama Cegah Pengapuran Sendi Lutut
Health
Hengki Kawilarang Meninggal dengan Kreatinin Tinggi, Ini Gejalanya…
Hengki Kawilarang Meninggal dengan Kreatinin Tinggi, Ini Gejalanya…
Health
Hengki Kawilarang Miliki Kreatinin Tinggi Sebelum Meninggal, Ini Artinya…
Hengki Kawilarang Miliki Kreatinin Tinggi Sebelum Meninggal, Ini Artinya…
Health
Hengki Kawilarang Meninggal Dunia: Sempat Alami Gangguan Ginjal, Kenali Gejalanya Berikut
Hengki Kawilarang Meninggal Dunia: Sempat Alami Gangguan Ginjal, Kenali Gejalanya Berikut
Health
Hengki Kawilarang Meninggal: Sempat Alami Gangguan Ginjal, Kenali Penyebabnya Berikut
Hengki Kawilarang Meninggal: Sempat Alami Gangguan Ginjal, Kenali Penyebabnya Berikut
Health
Hengki Kawilarang Meninggal Setelah Alami Diabetes dan Cuci Darah, Kenali Penyakit Ini
Hengki Kawilarang Meninggal Setelah Alami Diabetes dan Cuci Darah, Kenali Penyakit Ini
Health
Adam Suseno Alami Pendarahan Hebat akibat Luka Robek, Jalani Operasi Besar
Adam Suseno Alami Pendarahan Hebat akibat Luka Robek, Jalani Operasi Besar
Health
Hengki Kawilarang Meninggal Pada Usia 47 Tahun karena Sakit Apa? Ini Penjelasannya...
Hengki Kawilarang Meninggal Pada Usia 47 Tahun karena Sakit Apa? Ini Penjelasannya...
Health
Hengki Kawilarang Meninggal, Ini Penjelasan Medis Soal Prosedur Cuci Darah
Hengki Kawilarang Meninggal, Ini Penjelasan Medis Soal Prosedur Cuci Darah
Health
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau