Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

15 Penyebab Nyeri Dada Saat Bernapas yang Bisa Terjadi

Kompas.com - 18/07/2021, 13:30 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

10. Infark miokard (serangan jantung)

Infark miokard disebabkan oleh penyumbatan aliran darah ke sebagian otot jantung.

11. Diseksi aorta

Diseksi aorta adalah keadaan darurat medis di mana melemahnya aorta memungkinkan darah tumpah ke lapisan dalam aorta. Ini sering menyebabkan rasa sakit yang parah dan merobek yang mungkin terasa di dada dan punggung.

12. Hipertensi pulmonal

Hipertensi pulmonaladalah kondisi serius di mana tekanan darah di arteri pulmonalis meningkat.

Hipertensi pulmonal dapat disebabkan oleh sejumlah kondisi termasuk penyakit jantung, penyakit paru-paru, gangguan jaringan ikat, dan bahkan beberapa obat.

Baca juga: 5 Penyebab Hipertensi Pulmonal yang Perlu Diwaspadai

13. Patah tulang rusuk

Patah tulang rusuk sering menyebabkan rasa sakit yang berkembang secara bertahap dan memburuk dengan napas dalam-dalam dan batuk.

14. Costochondritis

Costochondritis atau kostokondritis adalah peradangan di tulang rawan yang menghubungkan tulang dada dengan tulang rusuk.

Kondisi ini sering dibuktikan dengan rasa sakit saat bernafas dan pembengkakan di sekitar tulang dada.

Costochondritis sering disalahartikan sebagai serangan jantung.

Baca juga: 13 Penyebab Nyeri Dada yang Datang dan Pergi

15. Kemungkinan penyebab nyeri dada saat bernapas lainnya

Ada juga penyebab yang mungkin awalnya tidak jelas.

Ini termasuk

  • Hemotoraks adalah akumulasi darah di ruang pleura, biasanya akibat cedera
  • Herpes zoster (herpes zoster) adalah reaktivasi virus cacar air yang dapat menyebabkan nyeri pleuritik jika terjadi pada salah satu dermatom (kelompok saraf) dada. Herpes zoster paling sering terjadi pada orang tua, dengan risiko meningkat pada lansia. Sementara herpes zoster biasanya dikaitkan dengan ruam, rasa sakit sering mendahului ruam beberapa hari, membuat diagnosis awal menjadi sulit
  • Gastroesophageal reflux disease (GERD) dapat menyebabkan refluks asam lambung yang parah dan memicu gejala, sering kali di tengah malam yang disalahartikan sebagai serangan jantung. Nyeri saat bernafas terkadang dialami. GERD juga dapat menyebabkan batuk kronis dan gejala lain yang mudah dikaitkan dengan paru-paru

Diagnosis dan cara mengobati nyeri dada saat bernapas

Tergantung pada gejala Anda, ada sejumlah tes berbeda yang mungkin akan direkomendasikan oleh dokter untuk mencari tahu penyebab nyeri dada saat bernapas pada diri Anda.

Ini termasuk:

  • Rontgen dada
  • Computed tomography (CT) scan
  • Magnetic resonance imaging (MRI)
  • CT angiografi untuk memeriksa kelainan jantung
  • Elektrokardiogram (EKG) untuk memeriksa kelainan irama jantung
  • Ekokardiogram, yakni adalah tes ultrasound (USG) jantung
  • Thoracentesis untuk mengekstrak cairan dari rongga pleura dengan jarum dan spuit.
  • Bronkoskopi, di mana dalam tes ini, tabung fleksibel dimasukkan melalui mulut dan dimasukkan ke dalam saluran udara besar paru-paru (bronkus)
  • Thoracoscopy untuk secara langsung memvisualisasikan paru-paru (biasanya untuk mendiagnosis kanker paru-paru)
  • Biopsi jaringan paru-paru dengan mengambil sampel jaringan dan diperiksa oleh ahli patologi
  • Oksimetri untuk mengukur tingkat oksigen darah
  • Tes darah termasuk tingkat sedimentasi eritrosit (ESR) dan protein C-reaktif (CRP) yang keduanya mendeteksi peradangan umum
  • Tes fungsi paru untuk mengukur kapasitas dan kinerja paru-paru
  • Tes D-dimer untuk mendeteksi pembekuan darah (emboli paru)

Pilihan perawatan untuk pernapasan yang menyakitkan akan tergantung pada penyebab spesifiknya.

Hasil pengobatan tergantung pada tingkat keparahan penyakit yang mendasarinya. Seperti halnya penyakit apa pun, diagnosis dini biasanya dikaitkan dengan keberhasilan pengobatan yang lebih besar.

Baca juga: Beda Refluks Asam Lambung, Heartburn, dan GERD

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com