Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benarkah Konsumsi Daging Bisa Menyebabkan Gagal Ginjal?

Kompas.com - 21/07/2021, 12:01 WIB
Galih Pangestu Jati

Penulis

KOMPAS.com - Sebuah studi baru, yang diterbitkan dalam Journal of American Society of Nephrology, menyelidiki dampak jangka panjang dari konsumsi daging merah pada kesehatan ginjal.

Temuan mereka menunjukkan adanya hubungan antara konsumsi daging merah dengan peningkatan risiko gagal ginjal.

Daging merah, seperti daging sapi, domba, dan babi, dapat dimasukkan sebagai bagian dari diet sehat.

Namun, seperti banyak komponen makanan, hal yang terbaik adalah membatasi jumlah yang dikonsumsi.

Baca juga: Kebanyakan Makan Daging, Berikut 6 Buah untuk Mengatasi Sembelit

Misalnya, American Institute for Cancer Research merekomendasikan makan tidak lebih dari 18 ons daging merah per minggu karena hubungannya dengan kanker tertentu, termasuk kanker perut.

Sebuah studi, yang diterbitkan di JAMA pada 2012, mendokumentasikan 23.926 kematian dan menyimpulkan bahwa konsumsi daging merah dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit kardiovaskular dan kematian akibat kanker.

Penelitian ini, yang dilakukan di Duke-NUS Medical School dan Saw Swee Hock School of Public Health di National University of Singapore, menyelidiki lebih lanjut dampak potensial daging merah pada kesehatan ginjal.

Peningkatan risiko gagal ginjal

Semakin banyak orang yang mengembangkan penyakit gagal ginjal.

Secara global, diperkirakan 500 juta orang menderita penyakit gagal ginjal.

Banyak pasien dengan penyakit gagal ginjal terus mengembangkan penyakit gagal ginjal stadium akhir.

Ini adalah kondisi serius yang memerlukan dialisis atau transplantasi ginjal.

Saat ini, pengurangan asupan protein disarankan untuk pasien dengan penyakit gagal ginjal untuk memperlambat perkembangan menjadi stadium akhir.

Namun, peran sumber protein yang berbeda dalam pengembangan ESRD belum diselidiki sebelumnya.

Peneliti Woon-Puay Koh dan timnya menggali data dari Singapore Chinese Health Study, yang melibatkan lebih dari 63.000 orang dewasa, berusia 45-74 tahun.

Mereka menghubungkan data tersebut dengan Singapore Renal Registry, yang menyimpan catatan semua pasien gagal ginjal stadium akhir di Singapura.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau