Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hubungan Penyakit Jantung, Obesitas, dan Penurunan Berat Badan

Kompas.com - 21/07/2021, 06:00 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Ilustrasi obesitas. FDA akhirnya menyetujui dan memberi izin penggunaan obat penurun berat badan, Wegovy untuk membantu orang obesitas di Amerika Serikat turunkan berat badannya tanpa operasi.SHUTTERSTOCK/JPC-PROD Ilustrasi obesitas. FDA akhirnya menyetujui dan memberi izin penggunaan obat penurun berat badan, Wegovy untuk membantu orang obesitas di Amerika Serikat turunkan berat badannya tanpa operasi.

KOMPAS.com - Penyakit jantung adalah sejumlah kondisi abnormal yang memengaruhi jantung dan pembuluh darah di jantung.

Ada banyak jenis penyakit jantung yang bisa kita alami.

Beberapa jenis penyakit jantung yang umum termasuk penyakit arteri koroner, gagal jantung, dan aritmia.

Baca juga: 6 Jenis Penyakit Jantung dan Gejalanya yang Perlu Diwaspadai

Di antara jenis penyakit jantung itu, penyakit arteri koroner adalah yang paling umum terjadi.

Penyakit arteri koroner atau penyakit jantung koroner adalah penyakit yang disebabkan oleh penyempitan atau penyumbatan pembuluh arteri koroner karena endapan lemak, yang secara bertahap menumpuk di dinding arteri.

Proses penumpukan itu disebut aterosklerosis dan bisa terjadi di pembuluh arteri lainnya, bukan hanya pada arteri koroner.

Penyakit jantung koroner merupakan penyebab utama orang untuk mengalami serangan jantung.

Hubungan penyakit jantung dan penurunan berat badan

Dilansir dari Very Well Health, penyakit jantung dan penurunan berat badan terkait erat karena risiko penyakit jantung dikaitkan dengan berat badan.

Baca juga: 12 Faktor Risiko Penyakit Jantung yang Harus Diwaspadai

Jika Anda kelebihan berat badan atau mengalami obesitas, Anda mungkin berisiko lebih tinggi untuk kondisi tersebut.

Para ahli medis menganggap obesitas dan kelebihan berat badan sebagai faktor risiko utama untuk penyakit jantung koroner dan serangan jantung.

Kelebihan berat badan 20 persen atau lebih secara signifikan telah dilaporkan dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, terutama jika Anda memiliki banyak lemak perut.

American Heart Association (AHA) telah menemukan bahwa bahkan jika Anda tidak memiliki kondisi kesehatan terkait lainnya, obesitas itu sendiri bisa meningkatkan risiko penyakit jantung

Penyakit jantung dan distribusi berat badan

Merangkum Health Line, risiko Anda terkena penyakit jantung mungkin lebih tinggi tergantung di mana Anda membawa atau mengembangkan lemak di tubuh Anda.

Jika Anda kelebihan berat badan atau mengalami obesitas dan membawa sebagian besar kelebihan berat badan Anda di daerah perut (diibaratkan badan berbentuk apel), risiko penyakit jantung Anda cenderung lebih tinggi daripada orang lain yang memiliki lemak di pinggul dan paha (diistilahkan badan berbentuk buah pir).

Baca juga: Alasan Kolesterol Tinggi Bisa Menyebabkan Penyakit Jantung

Individu dengan badan berbentuk apel mungkin juga memiliki peningkatan risiko masalah kesehatan lainnya, termasuk:

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau